Opini
UMI dan Era Kampus Berdampak
Nilai-nilai keislaman, keilmuan, dan kemanusiaan menjadi fondasi utama yang memandu setiap langkah inovasi.
Identitas keislaman tidak dipahami sebagai pembatas, melainkan sebagai sumber energi etik dan intelektual untuk bersaing secara bermartabat di tingkat internasional.
UMI memupuk jejaring global, memperluas kolaborasi penelitian, dan mendorong mobilitas akademik lintas negara—tanpa kehilangan jati diri keumatan.
Inilah bentuk aktualisasi dari konsep tauhidic university, yakni kampus yang memadukan keunggulan intelektual dan kesalehan sosial.
Dengan landasan ini, UMI siap menjawab mandat Rencana Strategis Pendidikan Tinggi 2025–2029, yang menempatkan perguruan tinggi sebagai katalis dalam kemajuan sosial-ekonomi dan pusat produksi ilmu pengetahuan yang solutif.
Keberhasilan UMI tidak lagi hanya diukur dari jumlah guru besar, publikasi ilmiah, atau akreditasi unggul, tetapi dari sejauh mana universitas mampu melahirkan ilmu yang membebaskan, inovasi yang menyejahterakan, dan lulusan yang menjaga kehormatan ilmu sekaligus memperjuangkan kemaslahatan umat dan bangsa.
Dengan demikian, UMI bergerak maju bukan sebagai kampus biasa, tetapi sebagai institusi yang berdampak, berperadaban, dan bernilai ibadah.
Kurikulum dan Riset yang Relevan dengan Tantangan Zaman
Dalam kerangka Kampus Berdampak, Universitas Muslim Indonesia (UMI) memperkuat implementasi Outcome-Based Education (OBE) sebagai pijakan utama pembelajaran abad ke-21.
Kurikulum dirancang tidak semata-mata untuk memenuhi standar akademik, tetapi untuk memastikan bahwa setiap lulusan memiliki kompetensi adaptif, inovatif, dan kolaboratif—tiga kemampuan kunci yang dibutuhkan dalam era disrupsi teknologi dan dinamika global.
OBE diterapkan bukan hanya pada level desain mata kuliah, tetapi juga pada evaluasi pembelajaran, pemetaan capaian lulusan, serta rekonstruksi metode mengajar yang lebih proyek- basis, problem-basis, dan kolaboratif lintas disiplin.
Di bidang riset, UMI menegaskan reposisi peran universitas sebagai produsen solusi, bukan sekadar produsen publikasi.
Karena itu, arah penelitian tidak berhenti pada indeksasi jurnal, tetapi diarahkan agar memberi manfaat langsung bagi masyarakat, pemerintah, dan sektor industri.
Fokus riset UMI diselaraskan dengan agenda prioritas nasional dan isu-isu global strategis, seperti pengembangan green technology dan energi terbarukan, digitalisasi dan kecerdasan buatan berbasis etika Islam, kesehatan masyarakat dan ketahanan pangan, ekonomi syariah dan pemberdayaan UMKM, serta pembangunan berkelanjutan dan keadilan sosial.
Dengan demikian, riset menjadi instrumen transformasi sosial, ekonomi, dan ekologis, bukan sekadar sarana pemenuhan angka kinerja akademik.
Pendekatan ini sepenuhnya selaras dengan arah kebijakan Rencana Strategis Kemendikbudristek 2025–2029, yang menegaskan misi strategis:
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/TRIBUN-OPINI-Dr-Hardianto-Djanggih-SH-MH.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.