Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Bambu Runcing ke Ujung Jari Perjuangan Generasi Digital

Pada masa penjajahan, senjata bambu runcing menjadi simbol semangat juang rakyat Indonesia dalam melawan para penjajah.

Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
TRIBUN OPINI - DR.Ir. A. Muhammad Syafar Paluturi., A.Md., S.T., M.T., IPM Dosen Teknik Informatika UIN Alauddin Makassar. Syafar penulis opini Bambu Runcing ke Ujung Jari Perjuangan Generasi Digital. 

Bambu Runcing ke Ujung Jari Perjuangan Generasi Digital

Penulis: DR.Ir. A. Muhammad Syafar Paluturi., A.Md., S.T., M.T., IPM

(Dosen Teknik Informatika UIN Alauddin Makassar)

SETIAP tanggal 10 November, kita memperingati Hari Pahlawan sebagai bentuk penghormatan kepada mereka yang telah berjuang dengan segala kekuatan untuk memerdekakan bangsa Indonesia.

Sebuah momen untuk mengenang perjuangan para pejuang yang tidak mengenal lelah dan bersedia mengorbankan segalanya demi kemerdekaan tanah air.

Namun, jika kita menilik lebih dalam, kita akan menyadari bahwa perjuangan ini tak hanya terletak pada senjata fisik, tetapi juga pada kekuatan lain yang tak kalah penting, yaitu ideologi, strategi, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Pada masa penjajahan, senjata bambu runcing menjadi simbol semangat juang rakyat Indonesia dalam melawan para penjajah.

Meskipun terkesan sederhana, bambu runcing menjadi penanda dari tekad yang tak tergoyahkan untuk meraih kemerdekaan.

Rakyat Indonesia dengan berani menghadapinya, bahkan tanpa bekal persenjataan yang setara dengan penjajah.

Dalam simbolisme tersebut, terkandung makna bahwa meski terhadang oleh banyak keterbatasan, semangat juang rakyat tetap membara.

Namun, dunia kini telah berubah, dan medan pertempuran kita tak lagi berada di lapangan fisik.

Sebaliknya, kita memasuki pertempuran di dunia yang berbeda yakni dunia digital.

Saat ini, perlawanan kita lebih banyak terjadi di dunia maya, di mana informasi dapat tersebar dengan cepat dan opini dapat dibentuk hanya dengan sekali klik.

Senjata kita saat ini adalah teknologi digital, yang memberi kita kekuatan luar biasa untuk berjuang melalui media sosial dan dunia digital.

Di era digital, senjata kita tidak lagi berupa bambu runcing, tetapi berupa jari-jari yang terampil dalam menggunakan teknologi.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved