Opini
One Piece di dalam Ruang Sekaligus
Bendera Jolly Roger ala kru Monkey D. Luffy jadi simbol pembebasan. Pesan politiknya terasa di tengah realitas Indonesia
Dari hal tersebut, saya mengasumsikan bahwa terasa kuatnya trans-individual Oda membentuk struktur naratif dari One Piece.
Hingga semua orang mampu merasakan pengalamannya masing-masing di dalam karya tersebut.
Dalam konteks ini pengalaman Oda menjadi lebur kembali menjadi pengalaman masyarakat atau bisa disebutkan sebagai ruang emansipasi masyarakat.
Seolah-olah One Piece tidak hanya dimiliki oleh Oda atau kebudayaan tertentu—begitupun dengan struktur fiksionalnya—melainkan dimiliki semua orang.
Pengibaran Bendera: Masyarakat Bermain di Ruang Sekaligus
Ketika struktur naratif One Piece dimiliki oleh semua orang, maka setiap orang mampu menjadikannya sebagai cermin untuk memantulkan realitasnya masing-masing.
Dan ketika realitas tersebut dipantulkan serta mampu membangkitkan naluri bermain masyarakat, maka di sinilah potensi karya tersebut mampu menciptakan pengalaman atau realitas baru dari masyarakat.
Ketika itu terjadi, maka dalam posisi ini, One Piece tidak sekadar fiksi semata tapi Ia merupakan “sekaligus” fakta.
Saya mengidentifikasinya sebagai ruang sekaligus bukan tanpa sebab.
Gagasan ini dipengaruhi oleh Jacques Ranciére. Bagi Ranciére dalam Dissensus: On Politics and Aesthetics (2010), seni—termasuk puisi atau karya lainnya—tidak sekadar berada di dalam bentuk otonomnya, tapi prinsip otonomnya juga ditempatkan sebagai bangunan dari pengalaman estetika heterogen.
Pengalaman estetis yang dimaksud memiliki kesetaraan makna pada kehidupan kita.
Ia akan berfungsi secara politis jika pengalaman estetika karya mampu membangun jembatan “and” untuk menghubungkannya pada harapan mengubah hidup kita.
Hanya sejauh itulah pengalaman estetika itu efektif sebagai medan politik.
Sebagai medan politik, One Piece seperti membangunkan harapan masyarakat.
Pengibaran bendera Jolly Roger Kru Monkey D. Luffy merupakan eskpresi politik atas distribusi otoritas yang tidak demokratis, sekaligus sebagai ekspresi meredistribusi kebebasan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.