Opini
Teknologi Parkir dan Solusi Kemacetan Kota
Kota ini bukan lagi sekadar pusat pemerintahan, tapi telah menjelma menjadi magnet ekonomi dan sosial yang menarik ribuan warga.
Di daerah-daerah strategis seperti pusat perbelanjaan, pertokoan atau kantor pemerintahan, kita sering menemukan kendaraan yang diparkir di tempat yang dilarang.
Hal ini tidak hanya menciptakan ketidaknyamanan, tetapi juga berpotensi menimbulkan masalah keamanan, seperti pencurian kendaraan atau kerusakan pada kendaraan yang terpakir di lokasi yang tidak aman.
Sebagai contoh, di beberapa ruas jalan utama di Makassar, kita dapat melihat kendaraan-kendaraan yang terparkir sembarangan, menghalangi arus lalu lintas dan mempersempit ruang gerak. Munculnya parkir liar tanpa bukti pembayaran di berbagai tempat menambah kerumitan situasi ini.
Dalam menghadapi situasi yang rumit tersebut, penting bagi semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan para pengusaha, untuk berkolaborasi dalam merumuskan solusi yang berkelanjutan.
Misalnya, pemerintah dapat mempertimbangkan untuk menerapkan sistem parkir berbasis teknologi, yang memungkinkan pengguna untuk menemukan dan memesan tempat parkir secara daring.
Ketika kota-kota lain sudah terstigma dalam daftar merah kemacetan, Kota Makassar harus mengambil langkah preventif dan inovatif agar tidak menyusul.
Dalam konteks ini, inovasi sistem Terminal Parkir Elektronik (TPE) memainkan peran strategis. TPE bukan sekadar alat untuk mengatur parkir, tetapi merupakan pendekatan yang lebih luas dalam mengelola mobilitas perkotaan.
Sebagai terobosan dalam tata kelola parkir, TPE dapat mengubah wajah Kota Daeng dengan pendekatan digital yang lebih efisien, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat urban kekinian.
Dengan memanfaatkan teknologi informasi, sistem ini memungkinkan pengguna untuk menemukan tempat parkir yang tersedia secara real-time—sebuah fitur yang menjadi tulang punggung dari transformasi digital sektor perparkiran.
Apa yang dimaksud dengan real-time dalam konteks ini bukan sekadar informasi yang cepat, tetapi data yang diperbarui secara langsung dan akurat saat itu juga.
Ketika sebuah kendaraan keluar dari slot parkir, sensor yang terpasang akan segera mendeteksi perubahan dan mengirimkan informasi ke pusat data.
Informasi ini kemudian ditampilkan melalui aplikasi atau papan digital, sehingga pengguna lain dapat melihat bahwa slot tersebut kini tersedia.
Artinya, pengemudi tidak perlu lagi berputar-putar mencari tempat kosong secara acak, melainkan diarahkan langsung ke lokasi yang benar-benar tersedia.
Dengan semua hal tersebut, penting bagi pemerintah kota untuk tidak hanya fokus pada solusi jangka pendek, tetapi juga merencanakan strategi jangka panjang yang berkelanjutan.
Penataan ruang kota yang lebih baik, pengembangan transportasi umum yang efisien, dan penerapan teknologi dalam pengelolaan lalu lintas dan parkir adalah langkah-langkah yang harus diambil secara simultan.
Hanya dengan pendekatan yang holistik, Kota Makassar dapat menghadapi tantangan kemacetan dan pengelolaan parkir dengan lebih baik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.