Opini
Krisis Moral di Balik Euforia Konser Coldplay: Reputasi Runtuh karena 5 Detik
Pelukan di konser Coldplay berubah jadi skandal. CEO dan Chief HR terekam mesra, berdampak ke reputasi perusahaan.
Jawabannya jelas: ini masalah publik.
Karena saat Anda adalah pemimpin, CEO, pejabat, atau kepala lembaga setiap tindakan Anda memuat dimensi simbolik.
Anda mewakili nilai-nilai institusi.
Ketika nilai itu dilanggar, yang tercoreng bukan hanya individu, tapi lembaga secara keseluruhan.
Bayangkan Anda direktur perusahaan multinasional yang hendak menggunakan layanan Astronomer.
Ketika Anda mengetik nama mereka di Google, dan yang muncul bukan ulasan teknologi, melainkan video skandal CEO-nya apa yang Anda pikirkan?
Akankah Anda mempercayakan keamanan data perusahaan Anda pada orang yang tak bisa menjaga integritas personal?
Inilah pelajaran penting bagi pekerja komunikasi, terutama di sektor publik.
Di era digital, pengawasan tak lagi hanya milik lembaga.
Publik kini adalah jurnalis, hakim, sekaligus eksekutor.
Kesalahan kecil di ruang publik bisa berubah menjadi badai reputasi.
Brand adalah milik publik.
Mereka bisa mengangkatnya, atau menghancurkannya, hanya dalam satu momen viral.
Penulis belajar satu hal penting dari insiden ini:
Integritas adalah elemen paling krusial dalam membangun reputasi.
Anda bisa beli iklan, bisa sewa konsultan.
Tapi kepercayaan tidak bisa dibeli. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.