Klakson
Kampanye
Bila kreditor telat membayar utangnya, maka sanksipun menunggunya dan hukumlah mengikat sanksi itu.
Kita faham, keserakahan tak pernah menggemukkan orang banyak. Keserakahan justeru menghasilkan kemelaratan kerempeng orang-orang yang diperintah.
Keserakahan tak pernah meniupkan angin segar pada warga, tetapi selalunya menghisap warga.
Dengan model kampanye seperti itu, apa sebenarnya makna demokrasi dalam pilkada?
Tentulah pilkada tak lebih sebagai sebuah mekanisme yang menghantar seseorang ke sebuah takhta menggunakan dukungan orang banyak dengan prakondisi dukungan yang disebut kampanye.
Pada akhirnya kampanye politik adalah lidah, adalah telinga, adalah mata. Bukan tentang hati yang berbohong.
Kampanye hanyalah kata, hanyalah gambar yang diedit, hanyalah ujaran yang ditata agar semua percaya, dan selebihnya seringkali cemooh atau optimisme yang suram.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.