Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Klakson

Ustadz 'Bekku'

Dan kita optimis, kepribadian, akhlak dan tindakan pelayanan sang ustadz pada ummat harus tetap menjadi teladan.

Editor: Hasriyani Latif
DOK TRIBUN TIMUR
Abdul Karim ketua Dewas LAPAR Sulsel. Abdul Karim penulis tetap rubrik Klakson Tribun Timur. 

Tetapi ujian keteladanan sang ustadz tiba disuatu hari. Saat itu, baru saja ia berceramah dimasjid kampungnya usai solat subuh. Saat tiba dirumahnya, ia memanggil istri dan dua orang anaknya yang beranjak dewasa.

“Mana burung perkututku 2 ekor? Kok, tak ada dalam sangkarnya. Kalian tahu, itu burung perkutut andalanku”, katanya tegas.

Seorang anaknya cepat-cepat menjawab. “Perkutut itu sudah saya kasi pak Ismail, dia lewat tadi, dia bilang suka lihat dengan burung perkutut itu”, katanya.

Sang ustadz berkata, “kenapa kamu kasi, itu burung perkutut kesayanganku”. Dengan ringkas, putri sang ustadz itu bilang, “bukankah bapak berceramah dimasjid tadi subuh, bahwa sedekahkanlah harta milikmu yang engkau sayangi”, katanya.

Dengan kecut, sang ustadz menjawab; “ceramah itu untuk ummat, bukan untuk kita”, ujarnya.

Begitulah, tantangan berat ustadz—dai adalah keteladanan.

Bisakah ia menjadi teladan bagi kata-katanya sendiri? Bisakah ia mengamalkan isi ceramahnya sendiri?(*)

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved