Makan Bergizi Gratis
Cerita Petugas Dapur MBG Palopo, Terima Surat Ucapan Terima Kasih hingga Request Menu dari Siswa
Dapur yang dikelola Yayasan Niskala Cinta Bangsa ini menyiapkan sekitar 3.600 porsi makanan sehat setiap hari untuk siswa.
Penulis: Andi Bunayya Nandini | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, PALOPO - Di balik kesibukan dapur program Makanan Bergizi Gratis (MBG), tersimpan kisah penuh haru dan harapan dari para siswa yang setiap hari menikmati sajian sehat hasil olahan tangan para relawan.
Dapur MBG pertama di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, berlokasi di Kelurahan Songka, Kecamatan Wara Selatan.
Setiap hari, dapur ini menjadi pusat aktivitas puluhan relawan yang memasak ribuan porsi makanan bergizi untuk pelajar di wilayah tersebut.
Dapur yang dikelola Yayasan Niskala Cinta Bangsa ini menyiapkan sekitar 3.600 porsi makanan sehat setiap hari untuk siswa di berbagai sekolah di Kecamatan Wara Selatan.
Menurut Rahmat, Asisten Lapangan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Songka, jumlah penerima manfaat program MBG terus bertambah dari waktu ke waktu.
“Hari ini kami melayani 3.600 porsi untuk sejumlah sekolah di Kecamatan Wara Selatan. Setiap hari jumlah penerima manfaat bertambah, dan ke depannya akan ada tambahan penerima untuk ibu hamil serta menyusui,” ujar Rahmat saat ditemui di Dapur MBG Songka, Senin (13/10/2025).
Baca juga: Guru Penanggung Jawab MBG Belum Terima Insentif Rp100 Ribu Per Hari

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, setiap hari tim MBG memasak sekitar 305 kilogram beras, belum termasuk bahan lauk-pauk, sayuran, dan buah-buahan yang melengkapi menu harian.
Menu MBG disesuaikan dengan kebutuhan gizi dan usia anak.
Tersedia dua jenis porsi, yaitu porsi kecil untuk anak-anak TK hingga Kelas 3 SD, dan porsi besar untuk siswa Kelas 4 SD hingga SMA.
Sebanyak 47 relawan dari warga sekitar turut berperan aktif dalam proses produksi makanan.
Mereka bekerja dengan semangat gotong royong mulai dari persiapan bahan, memasak, hingga distribusi ke sekolah-sekolah.
Para relawan menerima honorarium harian antara Rp120 ribu hingga Rp170 ribu, tergantung pada tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Tim pemasak utama mulai bekerja sejak pukul 22.00 WITA hingga pagi hari, agar seluruh makanan dapat tiba di sekolah sebelum waktu makan siang.
Tim SPPG juga telah menyusun jadwal menu untuk sepekan, namun tetap membuka ruang bagi siswa untuk memberikan masukan.
“Kami menerima masukan dari siswa mengenai menu yang mereka inginkan. Biasanya, kami berusaha menyesuaikan agar anak-anak tetap semangat makan makanan bergizi,” tambah Rahmat.
Guru Penanggung Jawab MBG Belum Terima Insentif Rp100 Ribu Per Hari |
![]() |
---|
34 Prajurit TNI AD Dikirim ke Singapura Belajar MBG, Profesor Unhas: Sangat Responsif |
![]() |
---|
Dari 279 Dapur SPPG di Sulsel, Baru 22 yang Miliki Sertifikat Higienis |
![]() |
---|
Program MBG Terhenti, 189 Siswa SD dan SMP Rama Sejahtera Makassar Pertanyakan Kelanjutan |
![]() |
---|
Pengelola Dapur MBG di Luwu Keluhkan Korwil Susah Dihubungi, Program Jadi Terhambat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.