Makan Bergizi Gratis
34 Prajurit TNI AD Dikirim ke Singapura Belajar MBG, Profesor Unhas: Sangat Responsif
34 personel TNI AD diberangkatkan ke Singapura untuk mengikuti Institutional Food Management Training di Army Combat Service Support Command (CSSCOM).
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Unhas Prof Dr Aminuddin Syam, mendukung langkah TNI AD mengirim prajuritnya ke Singapura untuk belajar Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dilansir dari Kompas.com, sebanyak 34 personel TNI AD diberangkatkan ke Singapura untuk mengikuti Institutional Food Management Training di Army Combat Service Support Command (CSSCOM) pada 13–18 Oktober 2025.
Pelatihan ini merupakan tindak lanjut kerja sama antara Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak dan KSAD Singapura yang membahas ketahanan pangan dan penguatan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Saya kira ini tindakan yang tepat. Pengiriman sejumlah anggota TNI untuk belajar terkait MBG harus diapresiasi," kata Prof Aminuddin kepada tribun, (13/10/2025) siang.
Di mata Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Gizi FKM Unhas ini, TNI adaptif dalam merespon persoalan MBG yang bermunculan.
Khususnya, banyaknya kasus keracunan makanan dialami siswa setelah diduga mengonsumsi MBG.
"Ternyata pihak TNI sangat adaptif dan mendengar aspirasi positif yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Pengelola Dapur MBG di Luwu Keluhkan Korwil Susah Dihubungi, Program Jadi Terhambat

Langkah TNI AD ini, kata Prof Aminuddin, seyogyanya diikuti oleh pelaksana MBG lainnya.
"Diharapkan semua yang terlibat MBG bisa juga mau belajar seperti yang dicontohkan oleh TNI," sebutnya.
Dilansir dari tribunnews.com, Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar, membeberkan jumlah kasus keracunan akibat Makan Bergizi Gratis (MBG) sejak Januari-September 2025.
Hal itu ia paparkan saat rapat bersama Komisi IX DPR di Senayan, Jakarta, disiarkan langsung YouTube TVR Parlemen, Rabu (1/10/2025).
Dalam slide yang dipaparkannya, total kasus keracunan yang terjadi dari Januari-September 2025 adalah 103 kasus.
Kemudian, total korban keracunan mencapai 9.089 orang yang tersebar pada 83 kabupaten/kota di 28 provinsi.
Adapun kasus keracunan tidak terjadi hanya pada bulan Maret 2025 karena ketika itu memasuki bulan puasa.
Namun, setelah puasa, keracunan kembali terjadi dan tercatat sejumlah 6 kasus.
Dari 279 Dapur SPPG di Sulsel, Baru 22 yang Miliki Sertifikat Higienis |
![]() |
---|
Program MBG Terhenti, 189 Siswa SD dan SMP Rama Sejahtera Makassar Pertanyakan Kelanjutan |
![]() |
---|
Pengelola Dapur MBG di Luwu Keluhkan Korwil Susah Dihubungi, Program Jadi Terhambat |
![]() |
---|
MBG Tak Lagi Disalurkan, Orang Tua Siswa SDN Tamaumaung 1 Keluhkan Beban Uang Jajan |
![]() |
---|
Pengelolaan MBG di Bulukumba Tuai Kritik, Wabup Edy Manaf: Jangan Kita Ulangi Kesalahan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.