Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Makan Bergizi Gratis

Pengelola Dapur MBG di Luwu Keluhkan Korwil Susah Dihubungi, Program Jadi Terhambat

Kondisi itu diduga kuat akibat lemahnya koordinasi dan minimnya komunikasi dari pihak Korwil SPPG MBG setempat.

Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM/Nurul Hidayah
MAKAN BERGIZI - Suasana siswa kelas 5 SDN 34 Pakere, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG), Jumat (3/10/2025). Sejumlah pengelola yayasan dan penyedia dapur MBG menuding Koordinator Wilayah (Korwil) SPPG Luwu lamban dan tidak profesional menjalankan tugas. 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, masih mandek.

Sejumlah pengelola yayasan dan penyedia dapur MBG menuding Koordinator Wilayah (Korwil) SPPG Luwu lamban dan tidak profesional menjalankan tugas.

Kondisi itu diduga kuat akibat lemahnya koordinasi dan minimnya komunikasi dari pihak Korwil SPPG MBG setempat.

Beberapa pengelola dapur mengaku kesulitan berkomunikasi dengan Korwil, baik melalui pesan singkat maupun panggilan telepon.

“Kalau di-chat tidak dibalas, di-telepon juga tidak diangkat. Akibatnya, urusan kelengkapan dan kesiapan dapur jadi tersendat,” kata salah satu pengelola dapur yang enggan disebutkan namanya, Jumat (10/10/2025).

Tak hanya itu, para pengelola juga menyoroti keberadaan Korwil yang disebut jarang berada di Luwu.

Ia dikabarkan lebih sering berada di Kabupaten Gowa dan bahkan merangkap sebagai koordinator SPPG di daerah tersebut.

Padahal, Korwil itu merupakan putra asli Luwu dan telah ditunjuk secara resmi untuk bertugas di wilayah ini.

Baca juga: 32 Tahun Berkarya, Pemuda ICMI Sulsel Tegaskan MBG sebagai Gerakan Kepedulian

Kondisi rangkap jabatan dinilai membuat pendampingan dan koordinasi di lapangan tidak berjalan efektif.

Ketua Jaringan Pemuda Pemerhati Masyarakat Luwu (JP2ML), Ismail Ishak, juga menyoroti lambatnya progres program tersebut.

Ia menilai, Korwil SPPG Luwu layak dievaluasi karena menjadi faktor utama penghambat pelaksanaan MBG di daerah itu.

“Kami minta pihak Badan Gizi Nasional (BGN) segera mengevaluasi kinerja Korwil SPPG Luwu. Jangan sampai program nasional yang baik terhambat hanya karena satu orang tidak bekerja maksimal,” tegas Ismail.

Ismail menyebut, beberapa dapur di Luwu sebenarnya sudah lolos verifikasi dan siap launching.

Namun, hingga kini belum bisa beroperasi karena Korwil kerap memberi alasan dan tidak melakukan pendampingan sesuai prosedur.

Dengan kondisi ini, para pengelola dapur mendesak BGN mengambil langkah tegas agar pelaksanaan program MBG di Luwu bisa segera berjalan dan memberi manfaat bagi masyarakat.

Sementara itu, Koordinator Badan Gizi Nasional (BGN) Luwu, Taliyya Mabrukatulhaya mengaku, saat ini sudah ada empat dapur MBG yang terverifikasi di Luwu.
“Saat ini ada empat dapur SPPG yayasan atau mitra di Kecamatan Suli, Larompong, Ponrang, dan Bua yang sudah terverifikasi. Statusnya sedang dalam proses pengurusan sertifikat SLHS,” ujarnya belum lama ini.(*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved