Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BBM Langka di Sulsel

Nelayan di Palopo Tak Terdampak Kelangkaan BBM Berkat Surat Rekomendasi Pemkot

Mereka tetap bisa mengakses BBM dengan lancar berkat surat rekomendasi resmi dari Dinas Perikanan Kota Palopo.

Penulis: Andi Bunayya Nandini | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM/Andi Bunayya Nandini
NELAYAN PALOPO - Sejumlah perahu serta bagang tampak tidak berlayar dan memilih bersandar di sekitar Pelabuhan Tanjung Ringgit Palopo, Selasa (7/10/2025). Nelayan mengaku tak kesulitan mendapat BBM untuk melaut karena adanya rekomendasi dari Dinas Perikanan Kota Palopo. 

TRIBUN-TIMUR.COM, PALOPO - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam beberapa pekan terakhir menyebabkan antrean panjang di hampir seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Palopo.

Bahkan, sejumlah SPBU kerap tutup sementara karena kehabisan stok.

Meski kondisi ini menyulitkan banyak warga, para nelayan justru mengaku tidak mengalami kendala dalam mendapatkan BBM subsidi untuk melaut.

Mereka tetap bisa mengakses BBM dengan lancar berkat surat rekomendasi resmi dari Dinas Perikanan Kota Palopo.

"Alhamdulilah kami mudah mendapat BBM karena ada surat dari Dinas Perikanan," kata salah seorang nelayan, Nurfianti, Selasa (7/10/2025).

Nurfianti, yang setiap hari membeli sekitar 150 liter solar untuk keperluan melaut, mengatakan proses pengurusan surat rekomendasi tersebut juga cukup mudah.

"Saya pribadi merasa pengurusannya sangat gampang, tidak ribet," tambahnya.

Baca juga: Lutim Ajukan Tambahan Kuota BBM di 2026

BBM SINJAI– Antrean kendaraan roda dua dan roda empat mengular di SPBU 74.926.01 Biringere, Sinjai Utara, Selasa (7/10/2025), akibat pengurangan stok BBM bersubsidi dari 24 ton menjadi 16 ton per hari untuk pertalite, dan dari 16 ton menjadi 8 ton untuk solar
BBM SINJAI– Antrean kendaraan roda dua dan roda empat mengular di SPBU 74.926.01 Biringere, Sinjai Utara, Selasa (7/10/2025), akibat pengurangan stok BBM bersubsidi dari 24 ton menjadi 16 ton per hari untuk pertalite, dan dari 16 ton menjadi 8 ton untuk solar (Tribun-timur.com/muh ainun taqwa)

Ia biasanya membeli BBM pada pagi hari dan mengaku tidak pernah kehabisan stok selama membawa surat rekomendasi tersebut.

SPBU pun telah menyediakan kuota khusus untuk nelayan yang memiliki dokumen resmi dari dinas.

Meski demikian, Nurfianti mengaku kerap menjadi sasaran protes warga lain saat mengisi BBM menggunakan jeriken.

"Biasa ditegur sama orang lain. Katanya kenapa saya bisa pakai jeriken sementara mereka tidak. Saya jelaskan bahwa saya bisa mengisi karena ada surat rekomendasi dari Dinas Perikanan," tuturnya.

Diketahui, surat rekomendasi ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Kota Palopo melalui Dinas Perikanan dan Kelautan untuk memastikan BBM bersubsidi tepat sasaran, khususnya bagi nelayan aktif yang menggantungkan hidupnya dari hasil laut.

Kepala Dinas Perikanan Kota Palopo, Charlie, mengatakan alokasi BBM untuk setiap nelayan disesuaikan dengan kapasitas mesin kapal.

"Jatah BBM yang kami keluarkan untuk tiap nelayan bervariasi, dari 10 hingga 210 liter, tergantung kapasitas mesin kapalnya," jelas Charlie.

Ia menambahkan, saat ini sekitar 200 nelayan di Kota Palopo telah memperoleh surat rekomendasi untuk pembelian BBM subsidi.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved