Opini
Cerita Bilqis dan Harapan untuk Lingkungan Ramah Anak
Nama Bilqis menjadi doa bersama. Sosoknya jadi simbol betapa rapuhnya perlindungan anak di ruang publik.
Dari kisah Bilqis, selaku masyarakat kita sudah menumbuhkan budaya jaga bersama, di mana setiap anak adalah tanggung jawab kolektif dan juga bagaimana kepedulian kita terhadap situasi yang terjadi di sekitar kita.
Dari situasi yang dialami Bilqis, Pemerintah kota dan provinsi belajar, bahwa sudah harus menjadi kewajiban untuk memperkuat sistem keamanan publik, menyediakan layanan darurat, dan memastikan ruang bermain anak benar-benar aman.
Dari proses pencarian dan evakuasi yang dilakukan kepada Bilqis oleh teman2 APH di Makassar dan Jambi, negara harus belajar bahwa negara harus hadir dengan regulasi tegas, penegakan hukum keras, serta layanan rehabilitasi bagi korban. Negara tidak boleh absen dalam melawan trafficking.
Bilqis telah kembali, tetapi kisahnya meninggalkan jejak yang dalam. Ia mengingatkan kita bahwa setiap anak adalah cahaya masa depan, dan tugas kita bersama adalah memastikan cahaya itu tidak pernah padam oleh gelapnya kejahatan. (*)
- Aktivis Perempuan dan Perlindungan Anak Sulsel dan Penerima Penghargaan Pemerintah Kota Makassar, November 2025
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/20251110-Itha-Ebenhizer.jpg)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/ITha-Ebenhizer-aktivis-perlindungan-anak-Sulsel.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.