Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BPBD Maros Petakan Wilayah Rawan Bencana, 10 Kecamatan Potensi Banjir

Wilayah pegunungan seperti Camba, Cenrana, Mallawa, dan Tompobulu tergolong aman dari banjir karena topografinya yang berbukit.

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
SIAGA BENCANA - Apel Siaga Bencana oleh personel gabungan di Lapangan Pallantikang beberapa waktu lalu. Saat ini BPBD telah memetakan wilayah rawan bencana, 10 wilayah berpotensi tinggi banjir. 

Ringkasan Berita:

 

TRIBUNMAROS.COM, MAROS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan mulai melakukan pemetaan wilayah rawan bencana alam, memasuki musim penghujan.

Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem yang biasanya meningkat saat musim hujan.

Sekretaris BPBD Maros, Nasrul, mengatakan sejumlah kecamatan di wilayah barat Maros memiliki potensi tinggi terendam banjir saat curah hujan meningkat.

“Wilayah yang berpotensi tinggi tergenang saat musim hujan seperti Kecamatan Bontoa, Bantimurung, Lau, Maros Baru, Marusu, Mandai, Simbang, Tanralili, Turikale, dan Moncongloe,” katanya, Jumat (7/11/2025).

Dari hasil pemetaan, Bontoa tercatat sebagai wilayah dengan lahan tergenang paling luas, mencapai 4.405 hektare.

Disusul Bantimurung 3.118 hektare, Lau 3.181 hektare, Maros Baru 3.032 hektare dan Marusu 2.942 hektare.

Wilayah pegunungan seperti Camba, Cenrana, Mallawa, dan Tompobulu tergolong aman dari banjir karena topografinya yang berbukit.

Namun, wilayah tersebut justru berpotensi tinggi mengalami tanah longsor.

Kecamatan Tompobulu menjadi daerah dengan indeks bahaya longsor tertinggi seluas 4.297 hektare.

Sementara itu, Cenrana memiliki luas 12.692 hektare kategori bahaya longsor rendah, dan Bantimurung 594 hektare kategori sedang.

“Tiga kecamatan itu perlu perhatian serius karena topografi curam dan kondisi tanahnya rawan longsor,” jelasnya.

Kemudian, untuk ancaman cuaca ekstrem, wilayah Tompobulu tercatat memiliki luas 20.457 hektare kategori sedang, sedangkan Bontoa mencapai 5.047 hektare kategori tinggi.

Selain itu, Cenrana dan Mallawa juga memiliki tingkat kerawanan cukup besar, masing-masing 13.477 hektare dan 16.148 hektare.

"Secara keseluruhan, seluruh kecamatan di Maros memiliki indeks bahaya cuaca ekstrem, sehingga kewaspadaan masyarakat perlu ditingkatkan," bebernya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved