Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ketua KKLR Sulsel Pasang Badan, Pemecatan 2 Guru Lutra Lukai Rasa Keadilan

Rasnal dan Abdul Muis, dipecat setelah berinisiatif membantu 10 rekan guru honorer mereka yang gajinya tak kunjung dibayar

Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Ari Maryadi
KKLR Sulsel/Tribun Timur
EMECATAN GURU HONORER - Kolase foto Ketua BPW KKLR Sulsel, Hasbi Syamsu Ali (kiri) dengan kedua guru asal SMA 1 Luwu Utara Rasnal dan Abdul Muis yang dipecat dengan tidak hormat setelah berinisiatif membantu 10 rekan guru honorer mereka yang gajinya tak kunjung dibayar selama 10 bulan. 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Badan Pengurus Wilayah Kerukunan Keluarga Luwu Raya (BPW KKLR) Sulawesi Selatan pasang badan membela dua guru SMA Negeri 1 Luwu Utara yang dipecat tidak dengan hormat (PTDH).

Kedua guru, Rasnal dan Abdul Muis, dipecat setelah berinisiatif membantu 10 rekan guru honorer mereka yang gajinya tak kunjung dibayar selama 10 bulan.

Ketua BPW KKLR Sulsel, Hasbi Syamsu Ali, menyampaikan keprihatinan mendalam.

Ia menilai, keputusan pemecatan itu sangat melukai rasa keadilan publik.

“Rasanya sangat mengusik keadilan di tengah masih banyaknya masalah serius di dunia pendidikan kita,” kata Hasbi kepada Tribun-Timur.com, Rabu (12/11/2025).

Hasbi menegaskan, jika kasus ini ditelaah secara jernih, niat kedua guru itu murni.

Ia blak-blakan menyebut tidak ada unsur memperkaya diri dalam tindakan Rasnal dan Abdul Muis.

“Kalau disimak seksama kasus ini, tidak ada tujuan memperkaya diri pada kedua orang pelaku itu. Niatnya murni mau bantu guru honorer lain yang belum dapat gaji berbulan-bulan,” ungkapnya.

Minta Presiden Prabowo Turun Tangan

KKLR Sulsel pun meminta perhatian serius dari pemerintah pusat dan daerah atas kasus ini.

Hasbi secara terbuka meminta Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Gubernur Sulsel, hingga Presiden Prabowo Subianto, agar meninjau kembali keputusan tersebut.

Baginya, penegakan aturan yang kaku telah mengabaikan aspek kemanusiaan.

"Saya berharap pemerintah, baik di tingkat provinsi maupun pusat, memberi atensi terhadap hal ini. Dunia pendidikan kita jangan sampai kehilangan rasa kemanusiaan hanya karena penegakan aturan yang kaku,” tegasnya.

Hasbi ikut menyentil pemerintah agar tidak salah fokus.

Menurutnya, akar persoalan yang sebenarnya adalah nasib guru honorer yang tidak digaji berbulan-bulan.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved