Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Warga: Banyak Tokoh dari Bone Selatan tapi Jalannya Tak Pernah Diperbaiki

Warga Kabupaten Bone bagian selatan mengaku kecewa terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone, Sulawesi Selatan.

Penulis: Wahdaniar | Editor: Edi Sumardi
DOK WARGA/ADRY
JALAN RUSAK - Kolase foto warga melintasi jalan tanah di Dusun Kanrung, Desa Mattirowalie, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone, Sulsel, Ahad atau Minggu (27/7/2025). Masyarakat Bone bagian Selatan merasa dianaktirikan Pemkab Bone karena jalan di kampungnya tak pernah diperbaiki. 

Laporan jurnalis Tribun-Timur.com, Wahdaniar

WATAMPONE, TRIBUN-TIMUR.COM - Warga Kabupaten Bone bagian selatan mengaku kecewa terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone, Sulawesi Selatan.

Mereka merasa pembangunan, khususnya infrastruktur jalan, hanya difokuskan di sekitar Watampone dan tidak merata ke daerah lain.

Keluhan itu disampaikan Fajar (28), warga Kelurahan Pelattae, Kecamatan Kahu.

Ia menilai Pemkab Bone seolah bersikap pilih kasih dalam pembangunan infrastruktur.

“Seperti ada pilih kasih. Perbaikan dan bantuan itu hanya di sekitar kota, di barat Bone. Sementara kami di selatan, tidak pernah dilirik,” ujarnya kepada Tribun-Timur.com, Ahad atau Minggu (27/7/2025).

Fajar bahkan mengibaratkan warga Bone Selatan seperti anak tiri di mata pemerintah daerah.

“Padahal banyak tokoh asal Bone Selatan, tapi kampungnya tidak diperhatikan," ujarnya menambahkan.

Tokoh dari Bone Selatan, antara lain Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Direktur Utama MIND ID Maroef Sjamsoeddin, dan Wakil Bupati Bone Andi Akmal Pasluddin.

Baca juga: 60 Persen Jalan Rusak, Dinas Bina Marga Bone Salahkan Truk Odol

Ia berharap pemerintah tidak lagi mengabaikan kondisi jalan di selatan Bone.

“Hampir semua jalan di Bone Selatan rusak. Kami cuma minta itu diperhatikan,” kata Fajar.

Hal senada disampaikan Adry (30), warga Desa Mattirowalie, Kecamatan Bontocani.

Baca juga: 2 Jenderal Keturunan La Temmu Page Arung Labuaja Panglima Perang Kerajaan Bone, Peraih Adhi Makayasa

Ia menyebut, jalan di desanya tidak pernah diperbaiki.

“Seumur hidup saya, belum pernah lihat jalan ini bagus. Sudah merdeka puluhan tahun, tapi jalannya tetap rusak,” kata Adry.

Akibat buruknya infrastruktur, Adry mengatakan, banyak warga lebih memilih berobat ke kabupaten tetangga, yakni Sinjai.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved