Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Warga: Banyak Tokoh dari Bone Selatan tapi Jalannya Tak Pernah Diperbaiki

Warga Kabupaten Bone bagian selatan mengaku kecewa terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone, Sulawesi Selatan.

Penulis: Wahdaniar | Editor: Edi Sumardi
DOK WARGA/ADRY
JALAN RUSAK - Kolase foto warga melintasi jalan tanah di Dusun Kanrung, Desa Mattirowalie, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone, Sulsel, Ahad atau Minggu (27/7/2025). Masyarakat Bone bagian Selatan merasa dianaktirikan Pemkab Bone karena jalan di kampungnya tak pernah diperbaiki. 

“Kalau sakit, orang sini lebih sering ke Sinjai. Lebih dekat dan jalannya lebih bagus dibanding ke Bone,” jelasnya.

Adry hanya berharap satu hal dari pemerintah: perbaikan jalan di desanya.

“Kami tidak minta macam-macam, hanya ingin jalan di kampung kami bisa diperbaiki,” ujarnya.

Baca juga: Relawan Tagih Janji Bupati dan Wabup Bone Perbaiki Jalan Rusak, Akmal: Kami Sudah Potong Uang Makan

Klaim Pemkab

Pemkab Bone mengklaim tengah memperbaiki jalan di 11 titik strategis sepanjang tahun 2025.

Program ini disebut sebagai bentuk komitmen Bupati Andi Asman Sulaiman dan Wakil Bupati Andi Akmal Pasluddin dalam memperbaiki konektivitas wilayah.

Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (BMCKTR) Kabupaten Bone, Askar mengatakan, anggaran jalan di APBD 2025 naik signifikan.

“Tahun ini ada 11 ruas yang dikerjakan. Anggarannya naik dari Rp6,5 miliar menjadi Rp80 miliar,” ujarnya, Rabu (23/7/2025).

Baca juga: Rp80 Miliar Anggaran Perbaikan Jalan Rusak di Bone Sulsel

Dana pembangunan ini juga didukung Pemerintah Provinsi Sulsel dan Pemerintah Pusat.

Namun, Askar meminta masyarakat bersabar karena pelaksanaan proyek butuh waktu dan tahapan.

“Kami harap masyarakat memahami. Ini bertahap,” katanya.

Ditunggu Warga

Addang (33), warga Kelurahan Toro, Kecamatan Tanete Riattang Timur menyambut baik perbaikan jalan di wilayahnya.

“Alhamdulillah, sudah lama kami tunggu ini. Jalan rusak sangat menghambat ekonomi kami,” ujarnya.

Ia menjelaskan, para petani di daerahnya kerap merugi saat panen karena pembeli enggan datang karena jalan rusak.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved