Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Korupsi Chromebook di Kemendikbud

Ratusan Laptop Chromebook Ditumpuk di Tempat Service Komputer di Bulukumba

Pengusaha service komputer di Bulukumba bernama Yusman Wahab mengungkap bahwa ada ratusan chromebook telah ditumpuk di tokonya.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM/Samsul Bahri
LAPTOP CHROMEBOOK - Direktur CV Polewali Computer, Yusman Wahab memperlihatkan cara kerja program chromebook di tokonya di Jl Jenderal Sudirman pada Jumat (18/7/2025). Di Bulukumba ada ratusan chromebook tak dapat digunakan dengan baik oleh guru 

Apalagi, kala itu pembelajaran secara online bisa sampai enam-delapan jam.

Ditambah lagi, random access memorynya (RAM) terbatas, cuma empat gigabyte (GB).

“Hanya beberapa aplikasi bisa dibuka. Kalau membuka aplikasi sambil zoom atau google meet pasti akan lemot, jadi tidak efektif. Itu permasalahannya,” jelasnya saat dihubungi Tribun-Timur.com, Kamis (17/7/2025).

Kedua, ia melihat laptop berbasis chromebook itu hanya bisa digunakan belajar dan mengerjakan tugas. Tak bisa dieksplor untuk pembelajaran yang menggunakan aplikasi.

“Jadi spesifikasi seperti itu kalau dipakai belajar dan mengetik saja atau membuka aplikasi office bagus. Tapi kalau dipakai lama dengan intensitas tinggi, tak akan efektif,” tambahnya.

Dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar (FT-UNM) ini juga menyoroti pengadaan laptop berbasis chromebook tersebut karena dinilainya tak adil.

Laptop diberikan kepada sekolah yang memiliki akses internet. Di lain sisi tidak semua sekolah memiliki akses internet bagus, bahkan ada yang tidak ada sama sekali.

“Dari segi konsep keadilan, bagaimana adik-adik kita yang sekolahnya masih sulit akses internet. Di Indonesia bagian timur,belum semua bagus akses internet dibandingkan Indonesia bagian barat,” tuturnya.

Tak Perhatikan Kualitas

Laptop berbasis chromebook sudah banyak alami kerusakan di beberapa daerah. Nahasnya, untuk memperbaiki cukup sulit dan mahal. Suku cadangnya pun sulit didapatkan.

Wahyu HM menduga Kemdikbudristek tak terlalu memperhitungkan resiko kerusakan laptop chromebook ini saat pengadaan.

Ia menyebut, barang-barang elektronik jika harganya murah, spesifikasinya pasti kurang juga, alat-alatnya susah dan rentan.

Sebab, dari awal Kemdikbudristek memang menekan harga supaya dapat selisih agak tinggi. Total anggaran pengadaan mencapai Rp 9,3 triliun.

Di lain sisi, pabrik kalau tak siap memproduksi pasti asal-asalan. Tak memikirkan standar produksinya.

Belum lagi sumber daya manusia (SDM) yang tak siap, alat terbatas dan laptop speknya kurang.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved