Kepala SMPN 1 Binamu Jeneponto Akui Chromebook Bermanfaat untuk Siswa

TRIBUN-TIMUR.COM, JENEPONTO – SMP Negeri 1 Binamu di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) memperoleh bantuan 30 unit chromebook beserta dua router dan dua unit LCD proyektor untuk mendukung kegiatan belajar berbasis digital.

Bantuan ini berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dianggarkan melalui APBD Jeneponto yang disalurkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jeneponto.

Kepala UPT SMPN 1 Binamu, Basri, menyebut perangkat tersebut sangat dibutuhkan mengingat sekolahnya kerap menggelar ujian secara online.

“Bantuan ini baru kami terima kemarin, dan tentunya sangat bermanfaat bagi kami karena kita selalu melakukan ujian online, dan tentunya kita butuh chromebook dan sejenisnya untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar,” ujar Basri, Kamis (18/7/2025).

Menurutnya, perangkat itu akan sangat menunjang pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang kini telah masuk dalam kurikulum sekolah.

“Kebetulan juga sekarang di kurikulum ada pelajaran TIK, sehingga sangat mendukung mata pelajaran itu,” jelasnya.

Ia berharap perangkat ini bisa dimanfaatkan tidak hanya oleh guru TIK, tetapi juga oleh guru mata pelajaran lain yang membutuhkan pendekatan digital.

Baca juga: Ratusan Laptop Chromebook Ditumpuk di Tempat Service Komputer di Bulukumba

Basri juga menekankan agar perangkat tersebut tidak hanya disimpan di laboratorium komputer, melainkan digunakan secara aktif oleh siswa dan guru.

“Saya berharap alat ini dimanfaatkan dan tidak menjadi rusak karena tidak digunakan,” tegasnya.

Ia menilai pentingnya literasi teknologi bagi siswa saat ini.

Terutama agar lulusan sekolah tidak tertinggal dalam penguasaan IT saat melanjutkan pendidikan.

“Tentu siswa yang tamat di sekolah ini bisa paham dengan IT, inilah pentingnya ada chromebook,” lanjutnya.

Baca juga: Guru SD di Maros Ungkap Ribetnya Gunakan Chromebook Pembagian Kemendikbud

Guna mendukung operasional perangkat tersebut, pihak sekolah juga akan menambah kapasitas internet sekolah.

“Saat ini tersedia 100 Mbps. Kami akan tambah 70 Mbps lagi dan sudah koordinasi dengan penyedia jaringan internet,” ujarnya.

Basri berharap bantuan tersebut benar-benar bisa mendukung proses belajar-mengajar yang lebih efektif dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.