Opini Rukman AR Said
Ramadan Day 4: Tutur Kata yang Baik Adalah Parfum Paling Wangi
Setiap orang yang mendengarnya akan merasa sejuk, nyaman, dan termotivasi. Inilah keindahan dari perkataan dan tutur kata yang baik

Oleh: Rukman AR Said
Dosen IAIN Palopo
TRIBUN-TIMUR.COM - Orang bijak mengatakan “Ketahuilah bahwa parfum paling wangi bukanlah yang Anda semprotkan ke tubuh dan pakaian, akan tetapi adalah yang Anda letakkan di lidah dan dirasakan oleh orang lain.”
Parfum adalah simbol keindahan dan daya tarik. Banyak dari kita berusaha mencari dan menggunakan parfum terbaik, parfum paling wangi, untuk memberikan kesan yang mendalam kepada orang-orang di sekitar kita.
Namun, tahukah Anda bahwa ada parfum yang lebih berharga dan lebih abadi daripada yang disemprotkan ke tubuh dan pakaian?
Parfum tersebut adalah perkataan yang baik, menyejukkan, dan membangun.
Tutur kata memiliki kekuatan dan dampak yang luar biasa. Ia mampu menciptakan kedamaian, menumbuhkan kasih sayang, dan membangkitkan semangat.
Begitu pula sebaliknya, mampu menciptakan kerusakan, permusuhan, dan kebencian. Perkataan yang baik adalah seperti parfum yang tak hanya menyegarkan, tetapi juga memberikan kebahagiaan kepada siapa pun yang mendengarnya.
Inilah parfum yang seharusnya kita semprotkan setiap hari, parfum yang berasal dari lidah kita dan dapat dirasakan oleh orang lain.
Rasulullah saw bersabda “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Ini adalah nasihat yang sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika berbicara, kita memiliki pilihan untuk menyebarkan kebaikan atau sebaliknya.
Sebuah perkataan yang baik dapat menjadi sumber inspirasi, menenangkan hati yang gelisah, atau memberikan harapan di tengah kesulitan.
Bayangkan jika setiap kata yang keluar dari mulut kita adalah parfum paling wangi, parfum yang menyebar ke segala arah.
Setiap orang yang mendengarnya akan merasa sejuk, nyaman, dan termotivasi. Inilah keindahan dari perkataan dan tutur kata yang baik, ia tidak hanya memberikan manfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain.
Bulan Ramadan adalah momentum untuk membiasakan diri dalam mengontrol ucapan dan tutur kata. Ajaran agama mengatakan, bahwa puasa bukanlan sekadar bagaimana menahan lapar dan dahaga, akan tetapi juga bagaimana lidah dan mulut senantiasa bisa mengeluarkan tutur kata yang sejuk dan menyegarkan bagi orang-orang yang ada di sekitar kita.
Rasulullah saw bersabda “Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan dengannya, maka Allah tidak membutuhkan ia meninggalkan makan dan minumnya.” (HR. Al-Bukhari)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.