Uang Palsu
Kabar Terbaru Pemodal Andi Ibrahim, Polisi Punya Strategi Tangkap Bos Besar Uang Palsu UIN Alauddin
Sosok bos besar Andi Ibrahim, Kepala Perpustakaan UIN Makassar yang ditangkap lebih awal itu, tak pernah muncul lagi.
Hadir pula Ketua DPW PKS Sulsel, Muhammad Amri Arsyid.
Kunjungan itu dilakukan setelah sesi Dialog Kebangsaan yang digelar di Makassar.
Di mana Annar bertindak sebagai tuan rumah dan tokoh penting dalam diskusi yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.
Hubungan Annar dengan Ahmad Syaikhu tidak sebatas pertemuan itu.
Annar mengaku pernah jadi Dewan Pakar PKS Sulsel dan salah satu tokoh yang berkontribusi besar dalam membangun jaringan PKS Sulsel.
Dalam pernyataannya di kutip dari laman PKS Sulsel, Annar menegaskan loyalitasnya kepada PKS.
Terlebih menilai bahwa PKS merupakan partai yang terbuka dan modern.
“Saya dulu membangun PKS, dan saya merasa kembali untuk membangun PKS,” ucap Annar.
Belakangan, pengakuan Annar itu dibantah PKS Sulsel yang menyebut Annar bukanlah kader PKS.
Nama Annar juga tak terdaftar di sistem.
Kini, citra Annar tercoreng setelah polisi melakukan penggeledahan rumah milik ASS di Jl Sunu.
Hal itu terungkap kala Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono bersama Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak dan Bank Indonesia mengadakan konferensi pers terkait kasus uang palsu UIN Alauddin, di Mapolres Gowa Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Kamis (19/12/2024) lalu.
Dalam kesempatan itu, Yudhiawan Wibisono menjelaskan sebelum mesin pencetak uang palsu di Kampus UIN ditemukan, polisi lebih dahulu mendatangi rumah di Jl Sunu 3, Kota Makassar.
"Kalau kita lihat dari TKP buat cetak uang palsu, jadi di rumah saudara ASS Jl Sunu, Kota Makassar. Kemudian juga ada di Jl Yasin Limpo (UINAM), Gowa," kata Irjen Pol Yudhiawan.
Mulanya produksi uang palsu tersebut berlangsung di rumah ASS, di Jl Sunu 3, Kota Makassar.
"Awal pertama ditemukan di Jl Sunu Makassar, karena sudah mulai membutuhkan jumlah yang lebih besar maka mereka membutuhkan alat yang lebih besar. Jadi, tadinya menggunakan alat kecil," sebutnya.
Alat yang ditemukan dalam Perpustakaan UIN Alauddin, kata Yudhi, dibeli seharga Rp 600 juta.
Mesin cetak uang palsu yang diperkirakan berbobot dua ton itu, didatangkan langsung dari China lewat Surabaya.
"Alat besar itu senilai Rp600 juta di beli di Surabaya namun di pesan dari China, alat itu dimasukkan salah satu tersangka inisial AI ke dalam salah satu kampus di Gowa," bebernya.
Polisi telah menetapkan 17 tersangka sindikat uang palsu di UIN.
Yudhiawan Wibisono mengatakan dalam kasus itu, ada tiga sosok yang mempunyai peran sentral.
"Jadi mereka dibelakang 17 orang ini, perannya berbeda," kata Yudhiawan Wibisono.
"Tapi peran sentranya ada dari saudara AI, kemudian juga saudara S, ada juga saudara ASS, ada juga yang DPO," jelas Yudhi.
Ia pun berjanji akan segera menangkap tiga DPO yang belum terciduk tersebut.
"DPO ini akan kita tangkap juga dan akan tuntas nanti kita periksa," tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Annar Sampetoding terkait kasus uang palsu.
Sejak pekan lalu, ponsel milik Annar Salahuddin Sampetoding tidak aktif lagi.
Oleh teman-temannya, Annar Salahuddin Sampetoding dikenal aktif berkomunikasi melalui ponsel.
Sejak namanya menjadi pembicaraan publik luas, Annar Salahuddin Sampetoding pun bak ditelan bumi.
Penyidik Polres Gowa memperlihatkan mesin pencetak uang palsu milik Dr Andi Ibrahim. Sebelum dipindahkan ke UIN, uang palsu awalnya diproduksi di rumah pengusaha ASS di Jl Sunu, Makassar. (Muhammad Abdiwan/Tribun Timur)
Oleh polisi, Annar Salahuddin Sampetoding sosok familiar di Kota Makassar, bahkan se-Sulawesi Selatan.
Sejak akhir pekan lalu, Tribun-Timur.com sudah mengonfirmasi tiga nomor kontak Annar Salahuddin Sampetoding, namun gagal.
Konfirmasi terakhir Tribun-Timur.com Makassar soal kasus uang palsu, hingga Senin (23/12/2024) pukul 16.00 Wita juga tak kunjung dibalas.
Laporan Wartawan TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli
Sidang Pledoi Terdakwa Sindikat Uang Palsu Syahruna dan John Ditunda |
![]() |
---|
Uang Palsu Pecahan Rp50 Ribu Kembali Ditemukan Beredar di Gowa, Produksi Annar Sampetoding Cs? |
![]() |
---|
Tangis Mubin Terdakwa Uang Palsu Pecah Dipelukan Ibu Usai Dituntut 6 Tahun |
![]() |
---|
Ilham dan Satriyadi ASN DPRD Sulbar Dituntut 3 Tahun Penjara Kasus Uang Palsu |
![]() |
---|
Sudah 2 Kali Andi Ibrahim eks Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Batal Sidang Tuntutan, Ada Apa? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.