Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Uang Palsu di UIN

Mengungkap Jejak Jaringan Uang Palsu UIN Alauddin Makassar, Dari Kampus hingga Wajo dan Mamuju

Jejak uang palsu yang diproduksi di kampus UIN Alauddin Makassar mengungkap skala besar peredaran ilegal, dari Gowa hingga Mamuju. .

kolase Tribun Timur
Kolase uang palsu pecahan Rp100 ribu diproduksi di kampus UIN Alauddin Makassar kini terungkap. Barang bukti disita mencapai Rp 446 juta, memperlihatkan betapa luasnya peredaran uang palsu ini dari Gowa hingga Mamuju.  

Mereka terlibat dalam transaksi yang melibatkan uang palsu dari UIN Alauddin.

"TA tak menampik. Ia juga menunjuk IH (42) seorang penjahit pakaian di Mamuju. IH dikabarkan berani mengeluarkan Rp10 juta demi mendapatkan uang palsu senilai Rp20 juta," kata Ipda Herman Basir, Selasa (17/12/2024).

"Berdasarkan pengakuan IH, uang palsu itu juga dibagikan ke MMB dan seorang tersangka lainnya berinisial WY (32). MMB diberi Rp 3,5 juta dan WY diberi Rp 3 juta,” ungkap Ipda Herman Basir.

Kapolres Gowa, AKBP Rheonald Simanjuntak, mengatakan, pihaknya sudah menyita sekitar 100 barang bukti dari kampus UIN Alauddin dan berbagai daerah  diduga menjadi tempat peredaran uang palsu

"Barang bukti yang kami temukan antara lain mesin cetak berwarna abu-abu dan alat pemotong kertas.”

“Kami sedang berkoordinasi dengan ahli percetakan untuk mengetahui lebih lanjut fungsinya dalam kasus ini," ujar Rheonald, Senin (16/12/2024) malam.

Polres Gowa juga berhasil mengamankan sisa uang palsu belum diedarkan, senilai Rp 446 juta lebih. 

Sementara itu, polisi juga menyita uang palsu senilai Rp11 juta dari tersangka diamankan di Sulawesi Barat.

AKBP Reonald Simanjuntak dan Kampus UIN Alauddin. Polisi melibatkan perbankan membongkar kasus uang palsu di UIN Alauddin.
AKBP Reonald Simanjuntak dan Kampus UIN Alauddin. Polisi melibatkan perbankan membongkar kasus uang palsu di UIN Alauddin. (Ist)

Awal Mula Kasus Terungkap

Kasus bermula dari temuan uang palsu senilai Rp500 ribu di Kecamatan Pallangga, Gowa.

Kemudian membuka jalan bagi pengungkapan lebih besar terkait pabrik dan peredaran uang palsu ini. 

"Kami menggunakan teknologi dan metode scientific investigation dalam penyidikan ini, bekerja sama dengan berbagai pihak seperti BI, BRI, BNI, dan juga Rektor UIN Alauddin," kata Kapolres Gowa.

Wakil Rektor III UIN Alauddin, Prof Muhammad Khalifa Mustami, mengatakan pihak kampus akan terus bekerja sama dengan kepolisian dalam penyelidikan ini. 

"Kami akan menunggu rilis resmi dari polisi dan akan mengambil tindakan tegas terhadap oknum yang terlibat. Sanksi internal pasti kami terapkan," ujarnya.

Selain itu, anggota DPR RI Komisi I, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengungkapkan keprihatinannya atas terungkapnya pabrik uang palsu yang beroperasi di lingkungan pendidikan. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved