Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tukang Jagal Langka, 891 Sapi Kurban Polda Sulsel Masih Disembelih Hingga 13 Dzulhijjah 1445 H

Jika ada 891 ekor hewan qurban Polda Sulsel, berarti setidaknya ada 3.564 tukang jagal, tenaga penyembelih, penyamak dan pembersih hewan qurban.

Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM / THAMZIL
Dg Bustan (45), mandor tulang jagal hewan qurban musiman asal Mariso, Makassar, usai menyembelih sapi qurban di Tribun Timur, Selasa (18/6/2024) pagi. 

"Kalau boleh berharap, buruh bangunan dan tukang jagal seperti kami ini maunya tiap bulan ada Lebaran Hajji kodong," ujar Nasrun berkelakar soal musim berkah bagi penjagal.

Di bulan Dzulhijjah, atau bersamaan jamaah haji masuk asrama, dia sudah mendapat order booking dari langganannya.

"Biasanya masjid, pengurus RT, rumah sakit atau kantor," ujar kakek dua cucu ini, saat istirahat ngopi usai menjagal di Tribun Timur.

Musim haji atau masa 10 hingga 13 Dzulhijjah memang jadi berkah bagi kelompok penjagal, penyembelih, penyamak hewan qurban.

Bulan Haji (Dzulhijjah) adalah berkah tersendiri bagi kelompok tukang jagal, penyamak hewan qurban.

Selain upah sembelih dan penyamakan, kelompok penjagal musiman ini juga akan dapat kulit, jeroan, tulang untuk bahan konro dan sup, dan jika beruntung dapat jatah kepala hewan jagalan.

"Kami tahu, daging hewan quroba bukan hak kami, tapi kalau dapat sedekah alhamdulillah." ujar Bustan.

Dia mengaku, tiap sembelihan dapat honor Rp 300 ribu hingga Rp400 ribu.

Kulit atau kukkulu serta kepala hewan kurban otomatis biasa diberikan ke tukang jagal.

Sedangkan sisanya, jeroan, daging di tulang dan empat kaki, biasanya dihadiahkan panitia qurban atau pemilik hewan. (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved