Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Optimalisasi Media Sosial dalam Penguatan Literasi dan Gaya Hidup Halal

Penerapan gaya hidup halal oleh masyarakat tidak hanya pada sektor makanan dan minuman, tetapi juga telah merambah sektor-sektor lainnya.

Editor: Hasriyani Latif
dok pribadi/azwar iskandar
Azwar Iskandar, Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar 

Perkembangan teknologi digital salah satunya melahirkan media sosial (medsos) yang di antara fungsinya adalah sebagai media interaksi sosial masyarakat dan penyebaran informasi di dunia digital sehingga memiliki peran yang sangat strategis dan pengaruh yang kuat di masyarakat.

Peran strategis tersebut menjadi peluang yang efektif untuk mendorong kesadaran masyarakat terkait literasi halal. Kaitannya dengan medsos, tercatat bahwa kaum Milenial dan Generasi Z merupakan golongan yang terbanyak sebagai pengguna medsos.

Mengutip data dari Databoks, Generasi Z tanah air cenderung memanfaatkan medsos sebagai sumber utama dalam mencari berita dan informasi.

Dari sini, terlihat jelas bahwa potensi dari peran media sosial untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup halal dianggap sangat besar, khususnya bagi generasi Milenial dan Generasi Z, yang membutuhkan pendekatan yang sesuai dengan preferensi dan karakteristik khusus dari kedua generasi ini.

Milenial dan Generasi Z cenderung lebih responsif terhadap konten yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Karenanya, dibutuhkan konten yang menarik, beragam, dan sesuai dengan minat, serta kebutuhan mereka terkait literasi dan gaya hidup halal. Kedua generasi ini juga cenderung lebih tertarik pada konten visual seperti gambar dan video dibandingkan teks panjang.

Oleh karena itu, perlu memanfaatkan kekuatan visual dalam menyampaikan pesan-pesan literasi dan gaya hidup halal.

Dari sisi penggunaan platform yang populer, Milenial dan Generasi Z aktif di platform-platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube, sehingga perlu memaksimalkan penggunaan platform-platform ini untuk menjangkau dan berinteraksi dengan mereka.

Begitu juga, preferensi dari kalangan Milenial dan Generasi Z cenderung tertarik pada hal-hal yang sedang viral.

Hal ini menjadi salah satu pola gaya hidup yang khas bagi kedua generasi tersebut.

Karenanya, perlu membangun kolaborasi dengan influencer, memanfaatkan kekuatan influencer yang populer di kalangan Milenial dan Generasi Z untuk menyebarkan pesan-pesan literasi dan gaya hidup halal.

Kolaborasi dengan influencer yang memiliki audiens besar dapat membantu memperluas jangkauan konten literasi yang diinginkan.

Penggunaan bahasa yang akrab dan sesuai dengan gaya bahasa generasi Milenial dan Generasi Z, juga menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan pesan-pesan literasi dan gaya hidup halal, yaitu dengan menghindari penggunaan bahasa yang terlalu formal atau kaku.

Dalam hal ini, edukasi perlu dilakukan dengan gaya yang interaktif, yaitu menggunakan pendekatan yang interaktif dalam menyampaikan informasi, seperti kuis, polling, atau kontes yang melibatkan audiens.

Hal ini diyakini dapat meningkatkan keterlibatan dan partisipasi generasi Milenial dan Generasi Z dalam memperkuat literasi dan gaya hidup halal.

Dengan mengambil langkah-langkah dan upaya ini, medsos diharapkan dapat menjadi alat efektif dalam penguatan literasi dan gaya hidup halal, khussunya bagi kaum Milenial dan Generasi Z, serta membangkitkan minat yang kemudian akan membentuk kebiasaan atau tren gaya hidup halal di kalangan masyarakat secara luas.(*)

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved