Opini
Mahasiswa Dengan Penyakit Bulanannya
Beberapa orang bahkan memilih untuk jauh dari kampung halamannya demi mengenyam pendidikan yang lebih tinggi.
Pernyataan tersebut telah dibuktikan oleh Aulia (2022) dalam skripsi yang dilakukannya dengan meneliti mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta, yang membahas tentang homesickness.
Dengan beberapa informannya yang mengatakan jika serangan homesick pada mahasiswa rantau dapat berdampak pada aktivitas sehari-harinya.
Mahasiswa yang sulit mengendalikan homesick ini biasanya tidak bergairah dalam melakukan suatu hal, keadaaan fisik yang tidak fit akan mengganggu produktivitas mahasiswa itu sendiri, pola makan yang tidak lagi teratur.
Juga apabila jika mahasiswa teralalu larut dalam perannya akan mempengaruhi mahasiwa untuk tidak mengerjakan kewajibannya sebagai seorang pelajar.
Kerinduan terhadap seseorang memang sangatlah wajar. Apalagi bagi mahasiswa baru yang pertama kali berjauhan dengan orang-orang yang disayanginya.
Namun ketika terlalu larut juga hanya akan mendatangkan masalah baru.
Dengan ini, jika mahasiswa merasakan keadaan yang ciri-cirinya sudah mengarah kepada hal terebut, sebaiknya perlu ditangani dengan cepat.
Namun perlu diketahui bahwa homesickness bukanlah suatu penyakit mental, tetapi keadaan seperti itu juga tidak boleh disepelekan karena akan berdampak pada produkvitas mahasiswa.
Jadi, mahasiswa harus pintar dalam mengatasi masalah yang satu ini.
Cobalah untuk mengalihkan pikiran dari hal-hal yang berkaitan dengan rumah, semisal mencari kegiatan atau kesibukan yang membuat mahasiswa dapat melupakan sejenak tentang kerinduannya.
Mahasiswa juga dapat berkomunikasi via ponsel dengan sanak keluarga untuk meruntuhkan rindu yang terus memupuk, karena dengan hanya mendengar kabarnya, dengan mendengar suara dan lihai tawanya juga akan dapat mengurangi kerinduan mahasiswa.
Semua hal tentu memiliki tantangan dan konsekuensinya masing-masing.
Dan menjadi mahasiswa rantau harus siap dengan sikap mandiri serta sepi yang merangkap menjadi teman karib.
Ketimbang untuk memikirkan hal-hal yang akan mempengaruhi progresivitas akademik, lebih baik mahasiswa melakukan hal-hal atau kegiatan yang disenangi dan tidak menjadikan beban tambahan, hingga rasa sedih memikirkan keluarga tidak lagi mengisi ruang di kepala.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/Nurul-Gina-Az-Zahra-6.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.