Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Catatan di Kaki Langit

Ika Uinam di Antara Kepentingan Menag dan Alumni

Penyataan Presiden itu, kata Menag, viral di seantero dunia, ada yang menyebutnya sebagai "the Prabowo solution".

Editor: Sudirman
DOK TRIBUN TIMUR
OPINI - Prof M Qasim Mathar 

Lalu, kenapa IKA membicarakannya pula. Tentu, sebagai yang terbaca, agar rumusan akademik dari diplomasi solusi dua negara bisa disusun. Kalau itu yang ingin dicapai, itu hanya kepentingan Menag semata.

Apalagi rumusan akademik itu merupakan kesimpulan dari empat UIN dari seminar serupa. Kalau untuk kepentingan Menag, bisa dimakkumi.

Asal saja Kemenag tidak mengulangi iklim zaman Soekarno. Menjadi penyanjung presiden yang larut pula dengan sanjungan dan gelar macam-macam.

Biarkanlah Prabowo adalah dirinya sendiri. Bukan "copy" dari presiden yang mabuk sanjungan, lalu dijatuhkan.

Lalu bagi alumni UINAM, apa keuntungannya setelah organisasinya memuaskan Menag?

Tidakkah sebaiknya IKA melihat ke bawah, alumninya. Jangan melihat ke atas, Menag hingga "two state" di sana.

Kemana saja alumni itu, sudah punya kerja, dan berapa yang masih menganggur setelah sekian tahun diwisuda? 

Apa bakti alumni di sekitar tempatnya mukim? Bolehkah alumni masuk ke dalam 20.000 personil yang disiapkan oleh Presiden untuk pasukan perdamaian ke Gaza, nah! Ketua IKA UINAM adalah politisi tulen. Literaturnya adalah politik.

Sulit diharap alumni UINAM berkecimpung di sekitar pabrik, perusahaan, pasar dan kampung menawarkan dan melakoni Tridharma perguruan tingginya.

Kata orang, di antara rektor ada yang mengidap penyakit masuk ke kementerian jika habis masa jabatannya.

Maka, bila rektor "samikna wa atakna" kepada menteri, dimafhumi saja,... alumni, termasuk yang terbengkalai, memang bukan urusan! 

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved