Opini
Keterampilan: Mata Uang Baru Pertumbuhan
Narasi ini menggambarkan populasi usia produktif yang melimpah sebagai modal menuju Indonesia Emas 2045.
Kemitraan antara pemerintah, dunia usaha, dan pendidikan vokasi tidak boleh berhenti pada seremoni kerja sama. Ia harus menghasilkan ekosistem belajar-bekerja yang berkelanjutan.
Investasi industri seharusnya selalu disertai investasi pada manusia—setiap pembangunan kawasan industri harus membawa pusat pelatihan dan teknologi bersamanya.
Pembangunan tenaga kerja yang adaptif bukan sekadar agenda ekonomi, tetapi strategi pertahanan sosial: memastikan setiap warga mampu bertahan dan berkembang di tengah perubahan.
Cermin untuk Masa Depan
Outlook Ketenagakerjaan 2026 memberi kita cermin yang jujur: Indonesia tidak kekurangan tenaga kerja, tetapi kekurangan tenaga kerja yang siap menghadapi masa depan.
Kualitas manusia kini menjadi batas pertumbuhan baru, dan keterampilan adalah mata uangnya. Tanpa itu, investasi dan industrialisasi hanya akan menghasilkan produktivitas yang timpang.
Bonus demografi tidak datang dua kali. Jika gagal dikelola, ia akan berlalu tanpa bekas.
Namun jika diarahkan dengan benar—melalui pendidikan, pelatihan, dan keberanian memperbarui cara berpikir—bonus itu bisa berubah menjadi energi sosial yang menyalakan bukan hanya mesin industri, tetapi juga masa depan bangsa.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/2025-11-19-Abdullah-Sanusi.jpg)