Opini
Character Building dan Mentoring di Era Digital
Beberapa siswa yang tengah sembahyang pun turut menjadi korban sehingga perlu segera dilarikan ke rumah sakit sekitar sekolah.
Sehingga sekolah bukan sekadar tempat dalam memperoleh knowledge dan skills semata tetapi harus menjadi ruang character building dan mentoring yang akan mempunyai dampak psikologis lebih mendalam bagi siswa sekolah seperti self-confidence, quality of learning, social relations, interpersonal communication, dan persepsi tentang masa depan.
Makna peristiwa bom menjadi tanda bahwa kesehatan mental siswa sekolah perlu menjadi prioritas dengan kehadiran ruang digital dan terdapatnya pengawasan dalam penggunaan digital.
Upaya dalam create awareness tentang value of life, dan empathy merupakan momentum membangun budaya sekolah yang lebih kuat, tangguh, dan peduli, serta pengingat bahwa masa depan siswa ditentukan oleh ekosistem sosial.
Pengawasan dan Pencegahan
Belajar dari peristiwa ledakan bom, maka kini terdapat expectation yang menjadi upaya preventif dan konstruktif dalam berpikir, yaitu melakukan kolaborasi antara pihak sekolah, orang tua, dan masyarakat.
Kolaborasi dilakukan dengan terciptanya sistem pengawasan, character building, serta dukungan emosional yang lebih kuat sehingga insiden serupa tidak terulang dan lingkungan belajar menjadi jauh relatif lebih kondusif, aman dan terjamin.
Kegiatan Day of Artificial Intelligence (DOAI) memberikan literasi digital bagi perkembangan siswa sekolah agar dapat digunakan sebagai laporan, makalah, atau policy recommendations seperti program edukasi literasi digital yang terstruktur, pelatihan cyber security untuk siswa, pendidikan social media ethics, dan keterampilan critical thinking terhadap akses informasi.
Character building melalui penyelenggaraan workshop kreativitas dan produktivitas digital, dan building classroom culture.
Kegiatan ini perlu memahami dampak psikologis media digital, pelibatan orang tua dalam literasi, penguatan security system dan pengawasan digital sekolah, pembentukan duta literasi, dan kerjasama sekolah, kementerian komdigi, kepolisian, dan komunitas digital.
Berlaku peribahasa “efforts to maintain fences before pests destroy fields”, berarti memastikan lingkungan sekolah aman melalui pengawasan dan pencegahan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/2025-11-17-Dr-Ir-N-Tri-Suswanto-Saptadi.jpg)