Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Character Building dan Mentoring di Era Digital

Beberapa siswa yang tengah sembahyang pun turut menjadi korban sehingga perlu segera dilarikan ke rumah sakit sekitar sekolah.

Editor: Sudirman
Ist
Dr. Ir. N. Tri Suswanto Saptadi, S.Kom., MT., MM., IPM. Dosen Universitas Atma Jaya Makassar (UAJM), Tim Komkep KAMS / Koord. ISKA Wilayah Sulawesi, Ketua IKDKI Wilayah SulSelTraBar 

Sementara faktor penentu dari sisi korban bullying adalah perbedaan fisik atau penampilan, anak pendiam atau sulit membela diri, perbedaan sosial-ekonomi dan ketidaksesuaian dengan norma kelompok.

Tantangan Era Digital

Literasi digital merupakan kemampuan seseorang mengakses, memahami, mengevaluasi, dan menciptakan konten secara digital, serta menggunakan teknologi dengan etika dan tanggung jawab.

Di Indonesia, literasi menjadi program prioritas nasional di mana sejalan dengan growth in internet penetration dan digital transformation.

Dinamika yang terjadi, memiliki challenges dan opportunities sehingga muncul berbagai persoalan nyata yang menunjukkan bahwa literasi belum sepenuhnya dilaksanakan secara efektif, terstruktur, dan terpadu.

Terdapat challenge yang terjadi seperti internet access, krisis literasi digital (critical, ethical, security), education gap, talent digital skills, social trust, AI capabilities, educational content initiatives, digitalization of learning, hingga assistance di era digital.

Character Building Mentoring

Sekolah memiliki tanggung jawab dalam pembinaan karakter serta menciptakan lingkungan aman, dan mencegah kekerasan.

Pendampingan pembentukan karakter (character building mentoring) siswa dilaksanakan melalui aktivitas pengawasan, pendidikan, dan dukungan psikososial untuk menghadapi berbagai potensi gangguan dan ancaman.

Sekolah berperan melakukan upaya pencegahan dan monitoring di lingkungan sekitar, mengedukasi dan literasi sosial-emosional, membuat kebijakan anti-bullying yang tegas dan terukur, mengupayakan pemulihan dan trauma healing, serta melakukan kerja sama dengan aparat penegak hukum. 

Orang tua memiliki peran dalam character building dengan membangun komunikasi dan dukungan emosional di rumah, pemantauan aktivitas digital, kolaborasi dengan pihak sekolah, dan mendukung rehabilitasi korban dan pelaku.

Selain itu masyarakat juga perlu memainkan peran strategis dalam build social awareness dan engagement, memberikan dukungan trauma healing skala besar, menciptakan ruang komunikasi dengan pemerintah dan sekolah, hingga melakukan pengawasan dan pelaporan terjadinya bahaya.

Makna Peristiwa Bom

Peristiwa bom di lingkungan sekolah sejatinya bukan hanya kejadian tragis semata yang menimbulkan luka fisik, batin, dan psychological trauma, tetapi juga merupakan sebuah reflection penting tentang kondisi pendidikan, sosial, dan emosional siswa masa kini di era digital dan information openness.

Bagi masa depan siswa, kejadian ini membawa beberapa makna mendalam seperti pentingnya sense of security sebagai dasar belajar.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved