Suara SA Suara Rakyat?

Oleh karena itu, meskipun suara mayoritas di SA sangat penting sebagaimana termaktub dalam statuta pasal 22 huruf p menyatakan "SA mempunyai tugas dan wewenang mengusulkan calon rektor kepada MWA ", tetapi MWA memiliki hak untuk memilih calon yang dianggap paling mampu mengatasi tantangan besar yang dihadapi Unhas di masa depan.

Keseimbangan Kepentingan dan Kebutuhan Universitas

Penting untuk diingat bahwa stabilitas dan keberlanjutan suatu institusi pendidikan tinggi seperti Unhas tidak hanya bergantung pada dukungan mayoritas suara di Senat Akademik (SA), tetapi juga pada visi yang sejalan dengan tujuan jangka panjang universitas serta kemampuan untuk mengakomodasi berbagai kepentingan, baik internal maupun eksternal.

Meskipun keputusan MWA terkadang tidak sepenuhnya sesuai dengan suara mayoritas di SA, keputusan tersebut seharusnya dilihat dalam kerangka keberlanjutan institusi, dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang lebih luas yang mungkin tidak sepenuhnya tercermin dalam hasil pemilihan di SA.

Pemilihan Rektor merupakan proses dinamis yang melibatkan berbagai pertimbangan, baik dari sisi akademik maupun manajerial.

Meskipun suara mayoritas di Senat Akademik sangat penting, hal itu bukan satu-satunya faktor yang menentukan pilihan Rektor.

Dalam beberapa kasus, keputusan MWA untuk memilih calon yang tidak memperoleh suara terbanyak di SA dapat dianggap sebagai langkah rasional untuk memastikan kemajuan dan keberlanjutan Unhas di masa depan.

Keputusan akhir yang diambil oleh MWA merupakan bentuk tanggung jawab kolektif yang harus menjamin masa depan Unhas, bukan hanya mengikuti konsensus yang tercipta di Senat Akademik.

Rektor Pilihan MWA

Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Hasanuddin mengadakan Rapat Paripurna Terbuka pada Kamis, 27 Januari 2022, di Gedung Rektorat Unhas untuk memilih Rektor Unhas Periode 2022-2026.

Rapat yang dipimpin oleh Ketua MWA Unhas, Komjen Pol (Purn) Drs. Dr. HC. Sjafruddin, M.Si, dihadiri oleh 19 anggota MWA, termasuk tokoh masyarakat, pejabat pemerintah, dan pimpinan Unhas. Rapat diawali dengan pemaparan kertas kerja dari masing-masing calon Rektor, yang kemudian dilanjutkan dengan pemungutan suara.

Hasil pemilihan menunjukkan bahwa Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc, memperoleh 11 suara dan terpilih sebagai Rektor Unhas Periode 2022-2026.

Sementara itu, Prof. dr. Budu, Ph.D, Sp.M(K), M.MedEd mendapatkan 9 suara, dan Prof. Dr. Farida Patittingi, SH., M.Hum meraih 5 suara.

Dengan demikian yang dilantik atas pilihan MWA adalah Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc, pada Tanggal 28 April 2022. Tidak mustahil hal ini juga bisa terjadi untuk pemilihan 14 Januari 2026. Wallahualam bissawab.(*)