Opini
Cinta yang Nyata untuk Puspa Pesona Indonesia
Salah satu tanaman yang menjadi lambang keindahan Nusantara adalah anggrek bulan Phalaenopsis amabilis.
Namun di sisi lain, populasinya di alam liar terus menurun akibat perburuan berlebihan, perubahan habitat, dan lemahnya kontrol terhadap perdagangan ilegal.
Inilah paradoks konservasi kita: di satu sisi, kita mengaguminya sebagai puspa pesona nasional; di sisi lain, kita membiarkannya perlahan menghilang dari hutan-hutan asalnya.
Menariknya, tren penelitian tentang konservasi P. amabilis menunjukkan arah menggembirakan.
Berdasarkan penelusuran ilmiah dengan kata kunci “conservation and Phalaenopsis amabilis orchid”, sejak tahun 2014 hingga 2025 tercatat 11 publikasi ilmiah, yang seluruhnya didominasi oleh peneliti dari Indonesia.
Jepang hanya menghasilkan dua publikasi dan Taiwan satu. Fakta ini menunjukkan bahwa kesadaran ilmiah terhadap pelestarian anggrek bulan justru tumbuh di negeri sendiri.
Meski begitu, jumlah publikasi tersebut masih tergolong minim jika dibandingkan dengan potensi dan urgensi konservasi yang ada.
Ini menandakan bahwa masih dibutuhkan upaya penelitian yang lebih luas, kolaboratif, dan berkelanjutan, terutama dalam bidang bioteknologi, ekologi konservasi, dan restorasi habitat.
Cinta terhadap Puspa Pesona Indonesia seharusnya tidak berhenti pada kekaguman. Cinta sejati adalah tindakan nyata seperti menjaga, meneliti, dan mengembangkannya agar tetap lestari.
Di sinilah peran dunia pendidikan dan penelitian menjadi sangat penting. Kampus, lembaga riset, hingga komunitas pecinta anggrek perlu bersinergi dalam mengembangkan teknologi kultur jaringan, pelestarian plasma nutfah, dan pemulihan populasi di habitat alami.
Dalam konteks peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional tahun ini, marilah kita maknai “cinta” bukan sekadar slogan, tetapi komitmen bersama untuk melindungi puspa pesona yang menjadi identitas bangsa.
Sebab mencintai Indonesia tidak hanya melalui kata-kata, tetapi juga melalui tindakan kecil yang menjaga keberlanjutan kehidupan di dalamnya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.