Opini
Integritas dan Bahaya Kampanye Hitam dalam Kontestasi Akademik
Dalam setiap episode kontestasi kepemimpinan, baik di ranah politik praktis maupun dunia akademik, esensi
Bentuk yang paling halus namun mematikan adalah menciptakan Narasi Irasional mengganti pembahasan tentang manifesto maritim atau dana abadi dengan tudingan bahwa universitas "miskin gagasan" tanpa memberikan bukti tandingan yang substansial dan terukur.
Untuk menghadapi bahaya ini, respons yang paling syahdu adalah integritas sunyi dan data yang lantang.
Civitas akademika harus menolak menjadi corong penyebar kebencian.
Kita wajib mengembalikan fokus pada substansi, akuntabilitas, dan track record. Institusi harus memastikan bahwa setiap kontestasi adalah ajang perayaan nalar, di mana kandidat dipaksa untuk beradu fakta dan bukti, bukan ilusi.
Kampanye hitam adalah cerminan dari kegagalan melihat gambaran besar; ia adalah suara keputusasaan yang tidak perlu didengar.
Unhas, sebagai lembaga yang mengemban panji peradaban maritim, harus memilih untuk berjalan dalam cahaya nalar, menolak godaan politik gelap, dan memastikan bahwa nahkoda yang terpilih adalah cerminan dari kejujuran data dan kemuliaan visi yang otentik.(*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.