Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

ChatGPT dan Budaya Hierarkis di Kampus

Bukan karena saya sepenuhnya setuju dengan gagasan hilirisasi digital berbasis AI.

Editor: Ansar
Rizaldi
TRIBUN OPINI - Muh Rizaldi Dosen LB Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Majene  

Bahkan, meskipun saya sepenuhnya sudah yakin dengan kemampuannya, karena amat heran saya mengecek sendiri di website AI Detector.

Dan hasilnya 100 persen murni dikerjakan oleh manusia.

Dari situ, saya yakin tulisannya belum dibaca dengan baik dan langsung dihakimi secara sembrono.

Saya tahu pasti jadwal dosen amat padat.

Tapi, dalam kasus ini kita semua sepakat tindakan seperti itu tidak bisa dibenarkan.

Bagaimana tidak, sekedar mengecek di AI Dectector saja enggan, apalagi membaca dengan seksama sebelum memberikan penilaian.

Sejenak saya berpikir, hal ini pastinya tidak terlepas dari adanya jarak antara dosen dan mahasiswa di perguruan tinggi kita.

Dosen seolah menjadi manusia suci yang kata- katanya selalu benar dan tak bisa disentuh.

Belum lagi mood dosen yang seolah jadi penentu responsnya ketika konsultasi.

Jika dalam kondisi baik maka komentar yang dilontarkan pasti positif.

Tapi, jika tidak maka masalah kecil pun akan dipersoalkan dan cenderung sangat subjektif.

Bahaya inkompetensi

Adanya gap antara mahasiswa dan dosen ini pada akhirnya akan melahirkan inkompetensi pengetahuan.

Mahasiswa menjadi enggan untuk menyanggah dosennya agar tetap aman meskipun benar.

Dosen pun lalai untuk memperbaharui pengetahuannya karena sudah merasa cukup meskipun keliru atau telah usang.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved