Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

 Lapisan Ozon semakin Tipis? 

Peringatan Hari Ozon Sedunia sejatinya nanti ada setelah PBB pada tahun 1994 meminta untuk dirayakan setiap 16 September.

Editor: Sudirman
Ist
OPINI - Muhammad Arsyad Guru Besar Fisika Ekosistem Karst di Jurusan Fisika FMIPA UNM Makassar  

Penipisan ozon juga menjelaskan banyak pengurangan yang diamati pada suhu troposfer dan stratosfer atas.

Sumber kehangatan stratosfer adalah penyerapan radiasi UV oleh ozon, sehingga penipisan ozon menyebabkan pendinginan.

Beberapa pendinginan stratosfer juga diprediksi dari kenaikan gas rumah kaca seperti CO2 dan CFC sendiri; namun pendinginan yang disebabkan ozon tampaknya mendominasi.

Lapisan ozon ditemukan oleh fisikawan Prancis Charles Fabry (1913) Sifat-sifatnya dieksplorasi secara rinci oleh ahli meteorologi Inggris G. M. B. Dobson, yang mengembangkan spektrofotometer sederhana (dapat digunakan untuk mengukur ozon stratosfer dari tanah, antara tahun 1928 sampai 1958, Dobson mendirikan jaringan stasiun pemantauan ozon di seluruh dunia, yang terus beroperasi sampai hari ini.  

Orang-orang fsisika sangat akrab dengan pengukuran, sehingga berdasarkan hukum Wien, maka  sinar matahari menunjukkan bahwa radiasi yang dikirim keluar dari permukaannya dan mencapai tanah di Bumi biasanya sesuai dengan spektrum benda hitam dengan suhu di kisaran 5.500-6.000 K (1 K= 273 °C), kecuali bahwa tidak ada radiasi di bawah panjang gelombang sekitar 310 nm pada akhir spektrum ultraviolet.

Disimpulkan bahwa radiasi yang hilang diserap oleh sesuatu di atmosfer. Akhirnya spektrum radiasi yang hilang hanya cocok untuk satu kimiawi, yakni ozon.   

Lapisan ozon menyerap 97- 99 persen frekuensi menengah sinar ultraviolet Matahari (panjang gelombang dari sekitar 200 nm hingga 315 nm), yang sebaliknya berpotensi merusak kehidupan yang terpapar di dekat permukaan.

Mekanisme fotokimia yang memunculkan lapisan ozon ditemukan oleh fisikawan Inggris Sydney Chapman pada tahun 1930.

Ozon di stratosfer bumi tercipta dari sinar ultraviolet tepat mengenai molekul oksigen yang mengandung dua atom oksigen (O2), membelahnya menjadi atom oksigen tunggal (oksigen atomik). Oksigen atomik kemudian digabungkan dengan O2 yang tidak terputus untuk menghasilkan ozon, dengan simbol kimia O3.

Molekul ozon tidak stabil (walaupun, di stratosfer, berumur panjang) dan ketika sinar ultraviolet menyentuh ozon, ia terbagi menjadi molekul O2 dan atom oksigen tunggal, sebuah proses berlanjut yang disebut Siklus ozon-oksigen. 

Sekitar 90 persen ozon di atmosfer terkandung dalam stratosfer. Konsentrasi ozon paling besar antara sekitar 20−40 km, di mana mereka berkisar dari sekitar 2 sampai 8 bagian per juta. Jika semua ozon dikompresi ke tekanan udara di permukaan laut, lapisan ozon akan menjadi hanya setebal 3 mm.

Meskipun konsentrasi ozon di lapisan ozon sangat kecil, ia sangat penting untuk kehidupan karena menyerap radiasi ultraviolet (UV) yang berbahaya secara biologis, yang berasal dari matahari.

UV sangat pendek atau UV vakum (10–100 nm) disaring keluar oleh nitrogen. Radiasi UV yang mampu menembus nitrogen dibagi menjadi tiga kategori, berdasarkan panjang gelombangnya; Ia disebut sebagai UV-A (400–315 nm), UV-B (315–280 nm), dan UV-C (280–100 nm).

UV-C inilah yang sangat berbahaya bagi semua makhluk hidup, sepenuhnya disaring dengan kombinasi dioksigen (< 200> sekitar 200 nm) pada ketinggian sekitar 35 km. Radiasi UV-B bisa berbahaya bagi kulit dan merupakan penyebab utama terbakarnya kulit oleh sinar matahari.

Paparan berlebihan juga bisa menyebabkan katarak, penekanan sistem kekebalan tubuh, dan kerusakan genetik, sehingga menimbulkan masalah seperti kanker kulit.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Manuver KPU RI

 

Taubat Politik

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved