Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Muktamar PPP

Taubat PPP di Muktamar X: Radiasi Doa KH Maemoen Zubair dan Harapan Menatap Senayan

Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadi momentum menentukan arah perjalanan partai berlambang Ka’bah ini.

|
Editor: Muh Hasim Arfah
Dok Pribadi
Dosen Universitas Islam Makassar (UIM) Rizal Syarifuddin. Ia mengatakan Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadi momentum menentukan arah perjalanan partai berlambang Ka’bah ini. 

Rizal Syarifuddin

Ketua Bappilu PPP Sulsel 2015-2020

TRIBUN-TIMUR.COM- Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadi momentum menentukan arah perjalanan partai berlambang Ka’bah ini.

Setelah dilanda prahara politik internal, penurunan suara, hingga ancaman kehilangan relevansi, muktamar kali ini menghadirkan nuansa berbeda.

Ada semangat muhasabah, ada ikhtiar untuk bertaubat dari kesalahan masa lalu. Inilah saatnya PPP menata diri, merekatkan persatuan, dan menyiapkan langkah menuju kebangkitan pada Pemilu 2029.

Dalam ingatan umat Islam, nama KH. Maemoen Zubair (Mbah Moen) masih terpatri kuat.

Ulama kharismatik ini bukan hanya guru spiritual, tetapi juga penuntun moral bagi PPP. 

Doa-doanya ibarat radiasi cahaya yang tak pernah padam, menyinari jalan partai agar tidak tersesat dalam pusaran kepentingan sesaat.

Baca juga: Andi Ugi, Legislator PPP Selalu Beruntung 7 Periode Duduk di DPRD Bantaeng-Sulsel

Kini, doa itu kembali menggema, mengingatkan bahwa politik bukan sekadar perebutan kekuasaan, melainkan jalan pengabdian demi keadilan dan maslahat umat.

PPP membutuhkan pemimpin baru yang tak hanya lihai bermanuver, tetapi juga berintegritas moral serta berani mengambil sikap.

Sosok visioner yang mampu merangkul generasi muda, membumikan Islam moderat, dan menjadikan PPP relevan dalam isu-isu kebangsaan: pemerataan ekonomi, keadilan sosial, lingkungan hidup, hingga pemberantasan korupsi. Tanpa itu, PPP hanya akan menjadi penonton di panggung demokrasi yang kian kompetitif.

Target besar adalah kembali ke Senayan pada Pemilu 2029.

Kehadiran PPP di parlemen bukan sekadar soal kursi, tetapi simbol eksistensi politik Islam moderat yang inklusif dan berakar di tradisi pesantren.

Umat masih menantikan suara moral di ruang legislasi, dan PPP memiliki warisan sejarah untuk itu.

Muktamar X harus menjadi tonggak kebangkitan, bukan ajang bagi-bagi posisi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Manuver KPU RI

 

Taubat Politik

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved