Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Irjen Djuhandhani

Irjen Djuhandhani Bertekad Sulsel Paling Tidak Aman Bagi Penjahat, Tawuran Tallo Arena Ujian

Selera humor Irjen Djuhandhani Rahardjo Puro sedap. Renyah. Baru pertama kali dinas di Sulsel, tapi merasa dekat Bugis-Makassar karena seorang gadis

Editor: AS Kambie
TRIBUN TIMUR/AS KAMBIE
ATENSI POLISI - Kapolda Sulsel Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro melayani permintaan foto bareng di sela silturahmi dengan media di Lobby Mapolda Sulsel, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Rabu siang, 19 November 2025. Kapolda menyampaikan atensi khusus pada kasus penculikan anak dan tawuran antarwarga di Makassar. 

“Kejadian awal tidak dilaporkan sehingga kami tidak bisa melakukan pencegahan dini,” jelasnya.

Bentrokan susulan pecah pada 18 November dan menyebabkan 13 rumah di Lorong Bugis terbakar. Aparat Brimob dan Polrestabes Makassar dikerahkan untuk mengamankan lokasi.

“Kami pastikan wilayah Tallo tetap terkendali. Pengamanan diperkuat untuk mencegah bentrokan lanjutan,” tegas Kapolda.

Polisi telah menangkap pelaku penembakan berinisial CBT (35) serta satu pelaku pembakaran rumah.

Faktor Istri

Aksen Irjen Djuhandhani masih kental. Medok. Jenderal bintang dua ini dilantik menjadi Kapolda Sulsel pada 24 September 2025.

Tiba di Makassar, Irjen Djuhandhani langsung injak gas. 

“Karena kesibukan dan keasyikan, kami lupa memperkenalkan diri pada rekan-rekan media. Mohon maaf sahabat-sahabat semua,” ujar Irjen Djuhandhani di Lobby Mapolda Sulsel, mengawali sambutan silaturahmi dengan media.

Irjen Djuhandhani tiba di Lobby Utama Mapolda Sulsel setelah sebagian besar wartawan sudah menikmati bakso, somay, Pallubasa, coto, dan aneka hidangan yang disiapkan.

“Mohon maaf, saya terlambat. Tadi kami kunjungan ke Polairud. Di sana disambut hujan lebat. Sebenarnya kami bisa payungan. Tapi masa kapolda takut hujan. Akhirnya tunggu hujan reda,” kata Irjen Djuhandhani disambut tepuk tangan. 

Selera humor Irjen Djuhandhani Rahardjo Puro, Kapolda Sulsel yang baru ini, sedap. Renyah.

“Sebelum ke sini. Lumayan terkenal, he..he.. Itu karena dekat dengan rekan-rekan media. Karena tugas,” ujar Irjen Djuhandhani.

“Karena sudah terkenal maka dilarang nakal. Kalau nakal dilarang terkenal. Kebetulan di Jakarta, kami termasuk artis. Tapi mohon maaf, medoknya tetap keluar. Susah dikendalikan,” kata Irjen Djuhandhani menambahkan. 

Tiga tahun lebih Irjen Djuhandhani di Direktorat Tindak Pidana Umum Mabes Polri. “Kami sudah rasakan repotnya dikejar kejar media setiap hari, selama tiga tahun 10 bulan. Kadang-kadang WA tidak dibalas juga sudah ngomel, he…he… Tapi itu tanda kedekatan dan persahabatan,” jelas Irjen Djuhandhani.

Tiga tahun lebih Djuhandhani dinas di kepolisian. Dia sudah malang melintang di beberapa daerah. Tapi baru kali ini masuk Sulsel.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved