Irjen Djuhandhani
Irjen Djuhandhani Bertekad Sulsel Paling Tidak Aman Bagi Penjahat, Tawuran Tallo Arena Ujian
Selera humor Irjen Djuhandhani Rahardjo Puro sedap. Renyah. Baru pertama kali dinas di Sulsel, tapi merasa dekat Bugis-Makassar karena seorang gadis
Ringkasan Berita:KOMITMEN SANG JENDERAL* Tiba di Sulsel disambut kasus penculikan Bilqis* Perintahkan penyidik tangkap semua yang terlibat kasus penculikan anak* Jamin Tallo terkendali pasca tawuran antarwarga Tallo di Beroanging* Pastikan selalu dekat dengan media yang menjadi penyambung informasi dengan warga Sulsel“Saat terima laporan kasus Bilqis itu, darah Resmob saya bangun. Saya sudah kakek-kakek. Langsung aaya ingat cucu saya," tegas Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro belum tiba di Makassar ketika Bilqis diboyong penculik dari Taman Pakui, Makassar. 2 November 2025.
Irjen Djuhandhani baru tiba di Makassar pada 3 November 2025. Itulah kali pertama dia menginjakkan kaki di Sulawesi Selatan dalam rangka dinas.
“Ini pertama kali kami berdinas di Sulawesi Selatan. Sebelumnya memang pernah ke Sulsel, tapi tidak dalam rangka dinas,” kata Irjen Djuhandhani di Lobby Mapolda Sulsel, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Rabu siang, 19 November 2025.
Itu kali pertama Irjen Djuhandhani bertemu wartawan dan pimpinan media Sulsel, selain jumpa pers.
Acara dikemas silaturahmi. Hadir Wakapolda Sulsel Brigjen Pol Nasri SIK MH, Irwasda Polda Kombes Pol Ali Afriandi SH SIK, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Didik Supranoto, dan pejabat utama (PJU) Polda Sulsel lainnya.
Pembakaran Gedung DPRD Makassar dan Gedung DPRD Sulsel masih terngiang di benak Irjen Djuhandhani, ketika kasus Bilqis menyambutnya di Makassar. Belum lagi tawuran antar warga yang selalu dia pikirkan solusinya.
Hari ke-40 Irjen Pol Djuhandhani menjadi Kapolda Sulsel, pada 2 November 2025, saat menerima laporan seorang anak perempuan diculik.
“Saat terima laporan kasus Bilqis itu, darah Resmob saya bangun. Saya hanya sampaikan ke Kapolrestabes ‘Ungkap, tangkap. Jangan coba-coba pulang ke Makassar kalau belum ditangkap’,” kata Irjen Djuhandhani.
Mata suami Upi Rusmeinur melek hingga dini hari. Baginya, Bilqis laksana cucunya sendiri. “Saya sudah kakek-kakek. Langsung aaya ingat cucu saya.” Suara Irjen Djuhandhani bergetar.
Tim yang dikirim keluar Sulsel dia pantau dan arahkan pergerakannya. “Makanya saya kontrol betul perjalanan tim penyidik, mulai dari Jogja, Jateng, Jambi, dengan berbekal nama saya karena kami pernah tugas di daerah-daerah ini dan sering di lapangan,” jelas Irjen Djuhandhani.
Tak hanya sampai di situ. Jenderal Djuhandhani tak berhenti ketika menerima laporan penculik sudah ditangkap dan modus mulai terkuak.
“Darah tipidum saya keluar juga. Kami tidak percaya begitu saja. Saya minta reskrim terus telusuri, dimana banyak korban lainnya. Cari tersangka lain. Dan saya dengarf tersangka lain sudah ada dan segera disampaikan,” kata Irjen Djuhandhani.
Gemuruh tepuk tangan kembali menggema di Lobby Utama Mapolda Sulsel.
“Ewakooo....!” teriak seorang wartawan.
| PAPPRI Sulawesi Selatan Sukses Gelar PAPPRI Goes to Campus di Unhas |
|
|---|
| Penembak Warga Sapiria Ditangkap |
|
|---|
| Polres Gowa Gerebek Sekretariat Mahasiswa di Makassar, 10 Ditangkap |
|
|---|
| 450 Polisi dan Tentara Jaga Kampung Sapiria - Borta Makassar Pasca 13 Rumah Terbakar |
|
|---|
| Tampilan Baru Honda CRF1100L Africa Twin, Big Bike Petualang dengan Fitur Lengkap |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/18112025IrjenDjuhandhani.jpg)