Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

UMI Dorong Petani dan Ibu Rumah Tangga di Waelawi Lutra Masuk Ekonomi Digital

Mereka didukung 20 mahasiswa UMI dari Program Studi Sistem Informasi, Teknik Informatika, Manajemen FEB, dan Kesehatan Masyarakat.

|
Penulis: Rudi Salam | Editor: Munawwarah Ahmad
ISTIMEWA
PENGABDIAN UMI - Tim PM-BEM UMI berfoto bersama usai melakukan pengabdian di Desa Waelawi, Kecamatan Malangke Barat, Kabupaten Luwu Utara, Kamis (13/11/2025). Tim pengabdian mendorong petani dan ibu rumah tangga di Desa Waelawi masuk dalam ekonomi digital. 

Diversifikasi produk berbasis sagu juga menjadi fokus utama. 

Kelompok tani dan KeDas Waelawi dilatih memproduksi dange sagu, beras analog sagu, gula cair sagu, dan mie sagu.

Produk ini kemudian dikemas dengan packaging modern menggunakan standing pouch, botol plastik, dan vacuum sealer, sehingga tampak lebih profesional, higienis, dan siap bersaing di pasar ritel maupun online. 

Ketua Kelompok Tani Sagu Waelawi, Muh Ridwan, mengakui perubahan yang dibawa program ini cukup terasa bagi para petani.

“Dulu kami hanya tahu jual tepung sagu mentah, itu pun dikerjakan manual dan capek sekali,” kata Ridwan.

Bagi Kelompok Dasawisma (KeDas) Waelawi, program ini menjadi momentum penting untuk naik kelas dari kelompok nonproduktif menjadi pelaku ekonomi kreatif desa. 

Salah satu inovasi penting dalam program ini adalah pemanfaatan aplikasi Android e-SagooCraft, platform e-commerce lokal yang dikembangkan tim dosen UMI dan telah mendapatkan HAKI.

Melalui e-SagooCraft, petani dan KeDas Waelawi dapat mengunggah katalog produk olahan sagu, mengelola stok dan pencatatan produksi secara digital, serta menerima pesanan secara online.

Bisa juga berinteraksi dengan pembeli melalui fitur live chat, dan memantau statistik penjualan dan performa toko.

Ketua Tim, Dewi Widyawati, menjelaskan e-SagooCraft dirancang sederhana agar mudah digunakan oleh pemula.

“Kami sadar, literasi digital di tingkat desa masih beragam. Karena itu, e-SagooCraft dibuat user friendly dan didampingidengan pelatihan berjenjang. Targetnya, baik petani maupun ibu-ibu KeDas bisa mandiri mengelola toko digital mereka,” jelasnya.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved