Ketua RW Batua Makassar Penjaga Kampung dari Ancaman Banjir dan Sampah

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Ancaman banjir seolah menjadi 'tamu tahunan' bagi warga RW 03 Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala, Makassar.

Namun di tengah kecemasan yang kerap datang bersama musim hujan, ada satu sosok yang kini menjadi pegangan warga, dia adalah Fajar Rasyid, Ketua RW yang sejak awal menjabat memilih turun langsung menangani persoalan paling mendesak di lingkungannya.

Sejak memegang amanah pada Maret 2025, Fajar langsung bergerak melayani warganya. 

Tantangan pertama langsung menunggu di lapangan, yakni tumpukan sampah rumah tangga yang menggunung di perbatasan Batua dan Tello Baru.

“Kami sudah sering beri imbauan, tapi tetap ada warga yang cuek,” ujarnya. 

Dulu, RW 03 memiliki dua titik pembuangan sampah.

Kini satu di antaranya telah ia ubah menjadi taman lingkungan, sebuah ruang kecil yang menghadirkan harapan baru bagi warga.

Satu titik lainnya masih menjadi fokus gotong royong mingguan, yang tak hanya membersihkan lingkungan tetapi juga menjadi ruang kebersamaan antarwarga.

“Rutinitas bersih-bersih ini penting. Untuk kesehatan, untuk kenyamanan, dan untuk menunjukkan bahwa kampung ini milik kita bersama,” tambahnya.

Namun persoalan sampah bukan satu-satunya beban.

Banjir menjadi ancaman yang lebih besar.

RT 02, RT 04, hingga RT 05 termasuk wilayah yang langganan terendam, dengan RT 05 sebagai titik terparah air bisa naik hingga dua meter.

“Saat banjir, warga harus mengungsi. Dampaknya sampai ke RT 04. Ini hampir tiap tahun,” kata Fajar.

Wilayah mereka berada di dataran rendah, sekaligus titik pembuangan air irigasi sebentuk takdir geografis yang tak mudah diubah.

Meski begitu, Fajar tak menyerah. Di tengah aktivitas sehari-harinya, ia memastikan kerja bakti tetap berjalan setiap pekan.