Peneliti UI Sebut Air Danau Towuti Aman dari Kebocoran Pipa PT Vale, Pemkab Lutim Janji Awasi
Uji laboratorium independen melibatkan Disaster Risk Reduction Center Universitas Indonesia (DRRC UI) dan Dinas Lingkungan Hidup Lutim
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU TIMUR - Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan memastikan kualitas air di kawasan Danau Towuti masih aman digunakan pasca insiden kebocoran pipa minyak jenis Marine Fuel Oil (MFO).
Kepastian ini disampaikan Bupati Irwan Bachri Syam, Selasa (16/9/2025).
Ia menyebut, uji laboratorium independen melibatkan Disaster Risk Reduction Center Universitas Indonesia (DRRC UI) dan Dinas Lingkungan Hidup Lutim bersama PT Global Environment Laboratory.
Sampel air diambil secara terbuka di Desa Baruga, Langkea Raya, Matompi, dan Timampu, dengan prosedur resmi mulai dari pencatatan koordinat, penyegelan, hingga uji laboratorium.
Hasilnya, seluruh parameter utama, termasuk sulfur, minyak dan lemak, serta hidrokarbon, berada di bawah ambang batas baku mutu nasional.
Ketua DRRC UI, Prof Fatma Lestari, menegaskan temuan ini sahih dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Air Danau Towuti masih aman digunakan. Namun, pemantauan berkala dan transparansi data harus tetap dijaga. DRRC UI akan terus mendampingi agar pengelolaan lingkungan konsisten dengan bukti ilmiah dan harapan masyarakat,” ujarnya.
Baca juga: Pemkab Luwu Timur Investigasi Penyebab Kebocoran Pipa Minyak PT Vale

Uji tambahan yang dilakukan DLH Lutim pada 30 Agustus 2025 memperkuat kesimpulan tersebut.
Berdasarkan laporan resmi, kualitas air Danau Towuti memenuhi baku mutu kelas II sesuai PP Nomor 22 Tahun 2021.
Artinya, air dapat dimanfaatkan untuk rekreasi, budidaya ikan, peternakan, hingga pengairan pertamanan.
Selain air, kualitas udara di Dusun Molindoe, Desa Lioka, juga diuji. Hasilnya, seluruh parameter (SO₂, O₃, dan NO₂) masih berada dalam ambang batas aman sehingga tidak menimbulkan risiko kesehatan bagi warga.
Pemda Lutim dan PT Vale melanjutkan pemulihan di enam desa terdampak.
Hingga hari ke-22, tercatat 206 aduan resmi ditangani, mulai dari layanan kesehatan, bantuan penghidupan, hingga perbaikan infrastruktur desa seperti jembatan dan saluran irigasi.
Dengan berakhirnya masa tanggap darurat pada 12 September, Pemda Lutim kini memasuki tahap transisi pemulihan.
Fokus diarahkan pada bantuan berkelanjutan, pemantauan kualitas lingkungan bersama tim independen, serta penguatan fasilitas desa agar lebih tangguh menghadapi risiko di masa depan.
Polres Luwu Timur Tetapkan Tersangka Kasus Kekerasan Seksual terhadap Anak |
![]() |
---|
Mahasiswa Desak Pemerintah Atasi Kelangkaan BBM, Pertamina Pastikan Pasokan untuk Luwu Timur Aman |
![]() |
---|
Antrean Mobil di SPBU Tomoni Viral, Pertamina Pastikan Pasokan BBM Aman |
![]() |
---|
Pemkab Lutim Gelar Maulid Nabi Muhammad SAW di Tomoni, Ajak Warga Perkuat Harmoni dan Toleransi |
![]() |
---|
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD Luwu Timur Rp7 Juta per Bulan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.