Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

UMP Sulsel

Gaji Honorer Satpol PP Tak Mencukupi, Nasir Nyambi Buruh Pelabuhan Makassar

Sudah 16 tahun, Muhammad Nasir bertugas sebagai Satpol PP di Pemkab Maros dengan gaji Rp750 ribu per bulan.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM/Muslimin Emba
BURUH PELABUHAN - Muhammad Nasir (38) buruh angkut barang (bagasi) ditemui di depan gerbang utama Pelabuhan Soekarno-Hatta, Jl Nusantara, Kecamatan Wajo, Makassar, Sabtu (15/11/2025). Nasir juga berprofesi sebagai provost Satpol-PP Pemkab Maros. 

Ringkasan Berita:
  • Muhammad Nasir adalah honorer Provost Satpol PP Pemkab Maros.
  • Sebagai buruh yang diupah harian, kenaikan UMP tak ada manfaatnya bagi Nasir.

 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kabar rencana kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP), tentu menjadi angin segar bagi para pekerja atau buruh.

Utamanya bagi mereka yang berstatus karyawan swasta di sebuah perusahaan.

Tapi tidak bagi buruh angkut barang di Pelabuhan Makassar, Jl Nusantara, Kecamatan Wajo, Kota Makassar.

Jangankan merasakan dampak kebijakan kenaikan gaji, mendengarnya saja mereka asing.

"Kami buruh harian, dapat uang dari penumpang," ucap, Muhammad Nasir (38), satu dari puluhan buruh angkut barang di depan gerbang utama Pelabuhan Makassar, Sabtu (15/11/2025) sore.

Muhammad Nasir adalah honorer Provost Satpol PP Pemkab Maros yang nyambi jadi buruh angkut barang.

Sudah 16 tahun, Muhammad Nasir berseragam Praja Wibawa.

Ia diterima menjadi tenaga honorer di Pemkab Maros, pada 2009 lalu.

"Gaji saya di Satpol-PP itu, berjenjang, mulai Rp250 ribu sampai Rp500 ribu. Alhamdulillah sekarang naik Rp750 ribu perbulan," ucapnya.

Baca juga: Serikat Buruh Sulsel Minta Kenaikan UMP 2026 Minimal 10 Persen, Kadisnaker: Bergantung Inflasi

Nominal gaji yang disebut Nasir tentu jauh dari UMP Sulsel saat ini, Rp3,6 juta.

Untuk mendekatkannya agar sedikit setara dengan standar upah yang ditetapkan pemerintah, Nasir pun harus bekerja ekstra.

Tiga tahun mengabdi sebagai Satpol PP, tepatnya pada 2012 Nasir, mulai nyambi jadi buruh angkat barang atau buruh bagasi di Pelabuhan Makassar.

Pekerjaan menguras tenaga lebih itu, ia lakoni demi mencukupi kebutuhan keluarga.

Nasir harus asing dengan kebiasaan libur akhir pekan bersama keluarga.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved