Korupsi Bibit Nanas
Fakta-fakta Kejati Geledah Kantor Gubernur Sulsel Tak Cukup Sebulan Demo Mahasiswa Bibit Nanas
dugaan korupsi pengadaan bibit nanas di Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPH-Bun) Sulsel jadi perhatian Kejati Sulsel.
Ringkasan Berita:
- Pengadaan bibit nanas bermula saat kepemimpinan Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin
- Demo dari Garda Aktivis Mahasiswa Indonesia (GAKMI) usut pengadaan bibit nanas, Rabu (22/10/2025)
- Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulsel menggeledah kantor gubernur Sulsel, Kamis (20/11/2025).
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Fakta baru terungkap dalam dugaan korupsi pengadaan bibit nanas di Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPH-Bun) Pemprov Sulsel.
Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan ( Kejati Sulsel ) menggeledah tiga tempat hari ini, satu rekanan di Kabupaten Gowa dan dua kantor dinas dan badan pemerintah provinsi Sulsel, Kamis (20/11/2025).
Kejati memproses kasus dugaan korupsi pengadaan bibit nanas setelah demo dari Garda Aktivis Mahasiswa Indonesia (GAKMI), Rabu (22/10/2025).
Tak cukup sebulan, Kejati pun langsung menyelidiki kasus ini.
Bahkan, sudah ada 10 orang diperiksa.
Namun, Kejaksaan belum mengungkap kerugian negara.
Baca juga: Aktivis Antikorupsi Desak Kejati Sulsel Tetapkan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Bibit Nanas
Pj Gubernur Bahtiar Inisiasi
Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin, menanam dan memanen nanas di Dusun Bette, Desa Jangan-Jangan, Kecamatan Pujananting, Kabupaten Barru, Jumat (22/3/2024).
Kegiatan ini dihadiri Bupati Barru, Dandim Barru, Kapolres Barru, dan Kajari Barru.
Bahtiar menyampaikan kebanggaannya karena pengembangan hortikultura, khususnya nanas, mulai menunjukkan hasil.
“Saya bangga sekali. Akhir-akhir ini saya gencar mendorong tanaman hortikultura, terutama nanas, karena memiliki nilai gizi dan nilai ekonomi yang sangat tinggi,” ujarnya usai panen bersama petani.
Ia menilai Kabupaten Barru memiliki potensi besar untuk menjadi sentra nanas. Bahtiar pun mendorong perluasan budidaya hingga 1.000 hektare agar komoditas ini menjadi unggulan daerah.
“Baru kita galakkan, tapi petani di sini sudah panen. Ini komoditas unggulan Sulsel. Kami bersama Pak Bupati telah berdiskusi untuk mendorong perluasan tanam, kalau bisa sampai 1.000 hektare,” katanya.
Menurut Bahtiar, produksi dalam skala besar perlu dilakukan agar nanas dapat menjadi sumber penghasilan baru bagi masyarakat.
“Harus ditanam banyak agar produksinya besar dan bisa menjadi sumber kehidupan masyarakat Barru dan Sulsel,” jelasnya.
Bupati Barru, Suardi Saleh, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Pj Gubernur Sulsel yang meluangkan waktu sehari penuh di Barru untuk melakukan penanaman dan panen bersama.
Korupsi Bibit Nanas
Pemprov Sulsel
Sulawesi Selatan
Kejati Sulsel
Kabupaten Gowa
Bahtiar Baharuddin
TribunBreakingNews
| Aktivis Antikorupsi Desak Kejati Sulsel Tetapkan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Bibit Nanas |
|
|---|
| Dugaan Korupsi Bibit Nanas Rp60 Miliar, Mantan Kabid Hortikultura TPH-Bun Sulsel Siap Diperiksa |
|
|---|
| Daftar Dokumen Disita Kejati Kasus Pengadaan Bibit Nanas Rp60 M Milik Pemprov Sulsel |
|
|---|
| Penggeledahan Dugaan Korupsi Bibit Nanas Lanjut di Kantor Gubernur, Kejati Sulsel Periksa Ruang BKAD |
|
|---|
| Sosok Aspidsus Rachmat Supriady Pimpin Tim Geledah Kantor Gubernur Sulsel |
|
|---|
