Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dokter Lecehkan Pasien

Korban Belum Pulih, RSUD Batara Guru Aktifkan Dokter Terseret Kasus Pelecehan Seksual ke Pasien

RSUD Batara Guru aktifkan kembali dokter JHS meski terseret kasus dugaan pelecehan.

Tribun-timur.com/muh sauki maulana
DOKTER LECEHKAN PASIEN - Rumah Sakit Umum dan Daerah (RSUD) Batara Guru di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan memutuskan mengaktifkan kembali dokter JHS, yang tengah terseret kasus dugaan pelecehan seksual terhadap pasien. Meski begitu, Direkrtur RSUD Batara Guru, dr Daud Mustakim mengamu, pihak rumah sakit menegaskan akan menerapkan pengawasan ketat selama JHS bertugas. 

Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Jody Dharma, menyebut pada pekan pertama Agustus 2025 pihaknya telah melakukan gelar perkara.

"Kemudian sudah terpenuhi dua alat bukti, untuk selanjutnya kita akan menetapkan tersangka. Dan memberikan kepastian hukum bagi pelapor," bebernya saat ditemui Tribun-Timur.com, Rabu (13/8/2025).

Jody mengatakan hasil pemeriksaan psikologis dari tenaga profesional di Makassar telah dikantongi penyidik.

Dokumen tersebut dijadikan alat bukti untuk memperkuat proses penyidikan.

"Selain dokumen hasil pemeriksaan psikologis yang kita miliki, kita sudah meminta keterangan saksi dan juga dari pelapor dan terlapor," akunya.

Ia menambahkan, jika tidak ada kendala, status dokter JHS akan ditetapkan sebagai tersangka akhir Agustus.

"InshaAllah dalam waktu dekat, mungkin akhir bulan sudah bisa ditetapkan tersangka," ujarnya.

Jody menyebut pihaknya membuka kesempatan bagi korban lain untuk melapor ke Polres Luwu.

"Tapi tidak menutup kemungkinan jika ada korban lain. Kami mempersilakan untuk membuat laporan polisi di Polres Luwu," tandasnya.

Sebelumnya, kasus ini ramai diperbincangkan di media sosial setelah kakak korban membagikan pengakuan adiknya melalui akun Instagram @infokotapalopo.

Dalam unggahan viral tersebut, kakak korban mengungkapkan insiden terjadi saat adiknya dirawat sendirian di ruang perawatan.

Dokter diduga datang lebih awal dari jadwal dan membawa cokelat.

“Adikku ketakutan karena dokter itu datang tiba-tiba bawa cokelat. Dia peluk dua kali dan meraba-raba. Adikku baru 17 tahun, sekarang trauma,” tulis akun tersebut.

Pihak kepolisian menegaskan akan menindaklanjuti kasus ini sesuai prosedur hukum dan menjamin perlindungan terhadap korban.

Investigasi Organisasi Profesi

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved