8 Kebakaran Hutan di Luwu Selama 2025, Gara-gara Bakar Sampah
Karyadi menjelaskan sebagian besar karhutla dipicu aktivitas pembakaran sampah dan lahan perkebunan yang tidak terkendali
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Ari Maryadi
TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih menjadi ancaman serius di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Dalam dua bulan terakhir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu mencatat karhutla dengan luasan lahan terdampak mencapai puluhan hektar.
Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Luwu, Karyadi, menjelaskan sebagian besar karhutla dipicu aktivitas pembakaran sampah dan lahan perkebunan yang tidak terkendali.
Dua peristiwa terbaru terjadi di Kecamatan Larompong pada Agustus dan September 2025.
“Kasus yang kami tangani rata-rata berawal dari pembakaran sampah. Begitu merambat ke lahan kering, apinya cepat membesar,” ujar Karyadi saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Senin (29/9/2025).
Pada 2 September lalu, kebakaran melanda lahan milik Maha (55) warga Dusun Kalewangan, Desa Binturu.
Akibatnya, kata Karyadi, luasan lahan yang terbakar ditaksir mencapai 20 hektar dengan kerugian sekitar Rp50 juta.
Sebanyak tiga regu pemadam dikerahkan dengan dukungan dua unit armada dari Mako Induk Belopa.
Pemadaman berlangsung selama lima jam hingga api benar-benar padam.
Karyadi menambahkan, pada 12 Agustus 2025, kebakaran juga terjadi di Dusun Salu Liang, Desa Rante Alang, yang menghanguskan lahan kosong milik warga sekitar 2 hektar.
Beruntung api berhasil dikendalikan dalam waktu sekitar 20 menit tanpa menimbulkan kerugian berarti.
“Tidak ada korban jiwa, namun kami menemukan ada warga yang sempat terdampak karena asap dan upaya pemadaman di lapangan,” jelas Karyadi.
Karyadi mengingatkan warga untuk tidak membakar sampah, membuka lahan dengan api terbuka, membuang puntung rokok sembarangan, dan membuat api unggun tanpa pengawasan.
"Mari kita lindungi hutan kita untuk generasi mendatang, ita jaga alam, alam jaga kita. Sekecil apapun api bisa membesar ketika angin kencang dan lahan dalam kondisi kering. Dampaknya bisa merugikan banyak pihak,” bebernya.
Sementara itu, warga Rante Alang, Afrisal menyayangkan atas adanya peristiwa kebakaran yang terjadi.
Profil Anak Tukang Jahit Raih Emas untuk Sulsel di POMNAS XIX |
![]() |
---|
Polisi Jerat Dokter JHS RSUD Batara Guru dengan UU Perlindungan Anak |
![]() |
---|
26 Kasus Kebakaran di Sinjai Januari-September 2026, Warga Dimnta Waspada di Musim Kemarau |
![]() |
---|
Mantap! Pembalap Asal Lutim Sulsel Badly Ayatullah Tembus 3 Besar Klasemen IATC 2025 |
![]() |
---|
4 Rumah Panggung Terbakar di Lappa Sinjai, Satu Ludes |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.