Dinsos-Satpol PP Makassar Razia Manusia Silver dan Anjal Gepeng hingga Dini Hari
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Makassar, Muh Zuhur mengatakan, tidak ada perlawanan dalam penjaringan ini.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Alfian
Dari hasil asesmen yang dilakukan, delapan manusia silver dan gepeng tersebut tidak bersekolah atau putus sekolah.
Mereka juga rata-rata warga setempat yang sudah terbiasa melakukan aktivitas mengemis di jalan.
Setelah penjaringan tersebut, mereka digelandang ke Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) atau Lingkungan Pondok Sosial (liponsos) Mulia
Sejauh ini Liponsos Mulia telah menampung 38 warga atau klien
Terdiri dari manusia silver, anjal, gepeng, orang terlantar hingga orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ).
Mereka akan dibina selama 3 hingga 10 hari sesuai regulasi.
Dinsos berencana merevisi perwali dengan masa pembinaan satu hingga tiga bulan.
"Sambil kita tunggu ini revisi perwali, kita akan beri mereka pelatihan supaya ada sulit dan bisa beradaptasi dengan lingkungan luar," katanya.
Kepala Dinas Sosial Kota Makassar Andi Bukti Djufrie mengatakan, selain menjaring di lapangan, Dinsos juga menelusuri oknum-oknum yang menjadi otak patologi sosial ini.
Menurutnya, penyelesaian masalah anjal gepeng harus dilakukan dari hulu ke hilir agar maksimal. (*)
| Program Nikah Massal Dinsos Makassar Ubah Hidup Puluhan Pasangan, dari Siri Jadi Sah |
|
|---|
| Dinsos Ingatkan Warga Makassar: Hati-hati Pinjol, Bisa Kehilangan Bansos |
|
|---|
| Serang Kantor Dinsos Makassar Relawan Gadungan Dilapor Polisi |
|
|---|
| Eks Kadinsos Makassar Dituntut 5 Tahun Penjara Atas Dugaan Korupsi Bantuan Covid-19 |
|
|---|
| 100 Anjal hingga ODGJ Bisa Ditampung di Liponsos Mulia Makassar |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/20250730-Manusia-Silver-Makassar.jpg)