Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Amerika Serikat Resmi Tetapkan Tarif Impor 32 Persen, Disperindag Sulsel Pede Tak Terdampak

Indonesia termasuk dalam 14 negara tersebut, sebagai penerima tarif untuk barang ekspor ke AS bakal dikenai bea tambahan mulai 1 Agustus 2025.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM
PERDAGANGAN SULSEL - Plt Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel Munarti saat hadir di Studio Tribun Timur 19 Juni lalu. Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif 32 persen. Munarti mengaku kebijakan ini tidak berdampak signifikan di Sulsel. Sebab peta perdagangan sudah dialihkan ke negara lain, dengan nilai ekspor yang terjaga. 

"Yang (perdagangannya) baru Negara tujuan ke Amerika kita berikan pasar baru. Banyak ke timur tengah, Afrika Selatan," jelas Munarti.

Secara nilai ekspor, Munarti menyebut tetap terjaga meski beralih dari Amerika Serikat ke negara-negara timur tengah.

Pasalnya, perusahaan ekspor disebutnya telah menghitung secara matang dari pengiriman komoditas.

Mulai dari biaya distribusi sampai pasar baru di negara tujuan.

"Sebenarnya tidak (berbeda), karena kalau mereka mau menjual barang sudah memperhitungkan biaya transportasinya, logistik," ujar Munarti.

"Jadi pada dasarnya mereka menjual sudah menguntungkan. Kalau dari segi nilai tergantung dari komoditas apa yang diekspor," lanjutnya.

Sebagai contoh selama ini China menjadi pasar ekspor yang sangat menguntungkan.

Sebab kata Munarti, China berani mengambil harga yang tinggi terhadap barang Indonesia.

Disperindag Sulsel memang mulai mendorong diversifikasi perdagangan.

Artinya peta dagang disebar ke negara-negara berbeda, dengan tidak bertumpu pada satu negara besar saja.

Selain itu, Munarti menyebut Sulsel masih diuntungkan dalam negosiasi harga perdagangan.

Sebab komoditas ekspor masih dominan di ekspor raw material. Sehingga secara modal masih terhitung minim.

Hal berbeda dengan beberapa daerah di Jawa, yang sudah menjalani proses pengolahan. 

Dengan begitu Sulsel lebih mudah menemukan harga yang pas untuk ekspor komoditas.

"Kita bahan mentah. Tidak ada proses memakan biaya," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved