Opini
Membangun Fondasi Pendidikan Anak: Peran Orang Tua yang Vital
Saya sebagai guru menyakini bahwa setiap anak memiliki perilaku yang berbeda-beda dan tentu kerap menemukan anak nakal di sekelilingnya.
Namun, jika rumah sebaliknya jadi ladang kehancuran moral sang anak, maka rusaklah seluruh rangkaian kehidupan anak tersebut.
Maka, pertanyaan yang muncul adalah: masih bijak kah memutuskan guru sebagai narasumber terpercaya untuk mendidik murid tersebut yang notabenenya tempat kembalinya mengajarkan sebaliknya?
Pertanyaannya kemudian masih wajar dan waras kah menyalahkan anak tersebut tanpa mencari tahu latarbelakang masalahnya? Tentu, tidak.
Setiap anak yang lahir di dunia ini tidak memiliki hak untuk memilih lahir di rahim siapa, namun memiliki hak yang sama untuk mendapatkan kasih sayang dan perhatian, kebutuhan dasar, pendidikan, perlindungan, keadilan dan kesetaraan, pengasuhan yang baik dan terakhir hak untuk didengarkan.
Sejalan dengan pemikiran Aziz (2015), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua kepada anaknya, dua di antaranya ; Cara orang tua di besarkan, sehingga menurun ke anaknya dan lingkungan di sekitarnya bagaimana kondisi lingkungan perantauan tentu sangat mempengaruhi gaya hidup anak.
Penulis berupaya paham bahwa setiap orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya.
Namun, kenyataannya, tidak semua pendekatan dalam pengasuhan anak selalu berjalan sesuai keinginan dan harapan.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk melakukan evaluasi diri dan menilai sejauh mana anaknya tumbuh, belajar memperbaiki diri dan menciptakan gaya parenting yang jauh lebih baik.
Sebuah studi yang diterbitkan oleh Journals of Gerontology menemukan lebih dari 77 persen anak-anak melaporkan orangtua mereka kadang-kadang berperilaku keras kepala.
Maka, mari kita berkolaborasi sebagai orang tua dan calon orang tua serta penulis sebagai guru berupaya untuk menjadi lebih baik dalam mendidik anak-anak kita sebagai calon generasi emas. Bukan cemas!!!
| Hapus Roblox dari Gawai Anak: Seruan Kewaspadaan di Tengah Ancaman Dunia Virtual |
|
|---|
| Mendobrak Tembok Isolasi: Daeng Manye, Perjuangan Tanpa Henti untuk Setiap Jengkal Tanah Takalar |
|
|---|
| Desentralisasi Kehilangan Nafas: Ketika Uang Daerah Mengendap |
|
|---|
| Membedah Proses Kreatif Menulis KH Masrur Makmur |
|
|---|
| Transformasi Unhas, Melawan Kebencian dan Irasional |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.