Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KOLOM ANDI SURUJI

Cerita PSM dan Pinisi yang Tegar Berlayar

PSM kembali membuktikan sejarahnya. Melanjutkan tradisinya sebagai tim yang tak mau mempermalukan fansnya karena jatuh terdegradasi.

Editor: Alfian
DOK AKBAR
PSM MAKASSAR – Pemain, pelatih dan official PSM Makassar berfoto bersama jelang melawan Persita Tangerang pada pekan 34 Liga 1 2024/2025 di Stadion BJ Habibie, Parepare, Sulsel, Jumat (23/5/2025) malam. PSM Makassar tutum musim Liga 1 2024/2025 di peringkat enam. 

Dukungan moral saja sudah memadai.

Berperilaku tertib dan taat aturan saja di stadion akan sangat membantu.

Penonton menyalakan flare, melepas petasan, melempar ke lapangan, bikin onar, justru menambah beban manajemen yang sudah berat.

Apakah perilaku ini sejalan dengan cinta sejati kepada yang dicintai? Tidak.

Banyak yang mengaku pencinta PSM. Banyak yang teriak mau membantu.

Bahkan ada yang koar-koar mau menyuntikkan dana.

Semua itu hanya lip service kampanye pencari popularitas dan suara.

Faktanya, hingga saat ini tidak ada yang serius.

Tak satu pun yang datang ke manajemen menyampaikan niatnya, apalagi menunjukkan uangnya. 

Omong kosong semua. Pilpres, pileg berlalu.

Semua mendadak mengidap amnesia.

Lupa apa yang pernah diucapkan. 

Tanpa rasa malu sedikit pun.

Bosowa, Aksa Mahmud, Sadikin Aksa, masih tetap berkomitmen penuh mengucurkan keringat dan "darah dagingnya" untuk PSM.

Dengan segala plus-minusnya. Belasan tahun.

Baginya PSM adalah harga diri masyarakat Sulawesi Selatan. Wajib hukumnya dijaga. 

Gampang baginya jika tidak ingin lagi membiayai PSM.

Sahamnya dijual, selesai. Atau, pindah markas ke Jawa.

Biaya operasional, pertandingan kandang (home) maupun tandang (away) lebih ringan.

Tetapi tidak. Mereka tidak mengambil jalan keluar itu.

Sejarah, jati diri, roh, spirit dan cinta PSM ada di sini, di Makassar.

Itulah yang dijaga Bosowa. 

Apa keuntungan Bosowa menjaga PSM, harga diri masyarakat Sulsel? Tidak ada. Yang didapat malah cacian.

Didemo sampai properti Bosowa dirusak. Mengaku mencintai PSM, tetapi merusak properti pemilik PSM.

Apakah itu tidak keji, dzalim?

Pinisi PSM harus terus berlayar. Musim kompetisi mendatang, bisa sedikit lebih ringan karena main di Parepare.

Biaya operasional pertandingan kandang menurun. Pemasukan bisa meningkat.

Tetapi seperti kata pelatih Bernardo Tavares, urusan finansial PSM masih mengganjal.

Mendatangkan pemain bagus musim mendatang membutuhkan biaya besar. Pemain minta gaji tinggi.

Beban finansial PSM musim lalu memang jauh lebih besar karena bermarkas di Batakan.

Sama saja away terus. Biaya berlipat kali.

Mungkin PSM akan mengalami kondisi seperti awal dua musim kompetisi lalu.

Ditinggal beberapa pemain bagusnya. Begitulah dunia bola.

Perputaran pemain cukup tinggi. Klub berlomba merekrut pemain bagus.

Kondisi serba keterbatasan itu justru membawa hikmah terselubung (blessing indisquise) sepanjang musim bagi PSM.

Anak-anak muda PSM mendapat kesempatan dan ruang untuk unjuk kemampuan setelah memperkuat tim senior. 

Beberapa di antaranya, bukan hanya menunjukkan performa yang bagus di tim senior.

Bahkan dipanggil memperkuat Tim Nasional di kelompok umurnya masing-masing.

Juara memang target dan harapan setiap klub dan para fansnya.

Tetapi mengorbitkan pemain muda itu juga tujuan utama pembinaan di klub.

Apalagi mampu berkontribusi untuk kepentingan bangsa, tim nasional, di tengah kepungan pemain naturalisasi.

Itu juga prestasi membanggakan.

Haram bagi fans dan pemain PSM mengubur impian kembali juara. Sadikin Aksa dan timnya masih full commitment.

Coach Tavares dan stafnya masih kita percaya, sebagai nakhoda pinisi PSM yang tangguh. Piawai memoles pemain muda menjadi bersinar.

Nakhoda tidak akan pernah menangis ditinggal awak perahu.

Nakhoda pantang meratapi perahu bocor. Satu bintang di langit sekalipun, cukup bagi nakhoda untuk jadi navigasi melayarkan pinisi. Aksa Mahmud dan Bosowanya akan tetap jadi bintang navigasi PSM itu.

Pura babbara sompe'ku, pura tangkisi' golikku, ulebbirengni tellengnge natowalie.(*)

  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved
    close [x]