Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini Bachtiar Adnan Kusuma

Itikaf, Epilog Ramadhan dan Toga Kemenangan

Dalam sebuah tulisan, dikenal adanya istilah prolog dan epilog. Nah, apakah sesungguhnya istilah tentang Epilog?

Editor: Sudirman
Ist
OPINI - Bachtiar Adnan Kusuma Ketua Forum Nasional Penerima Penghargaan Tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional 

Hanya dengan menggerakkan wakaf buku untuk masjid, perpustakaan desa, lorong, komunitas baca masyarakat, dibutuhkan terutama menjawab kurangnya buku-buku bermutu di perpustakaan sekolah, perpustakaan desa, lorong, kampung dan komunitas baca.

Jujur, penulis mengakui kalau masyarakat belum bisa berharap banyak dari negara terutama kurangnya akses buku-buku bacaan konten lokal di masyarakat.

Karena itu, diperlukan keterlibatan masyarakat seperti yang tertulis dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan pada pasal 43 menegaskan kalau masyarakat berperan serta dalam pembentukan penyelenggaraan, pengelolaan, pengembangan dan pengawasan perpustakaan.

Kembali penulis memuji peran A.S.Chaidir Syam melakukan transformasi dan lompatan jauh kedepan dengan memberi titik pusat perhatian pentingnya perpustakaan masjid, perpustakaan desa, komunitas dan lorong di Maros memeroleh akses buku bermutu lewat kebijakannya yang luar biasa.

Apa yang telah dilakukan Chaidir Syam, bisa menjadi contoh baik bagi daerah-daerah lain di Indonesia.
 
Itikaf, Epilog Ramadhan dan Toga Kemenangan
 
Nah, di Epilog Ramadhan 1446 H, ditutup sepuluh hari terakhir lewat Itikaf di masjid, rumah-rumah dan lembaga pendidikan telah menunjukkan kalau peran umat Islam Indonesia telah berhasil menerapkan literasi agama melalui gerakan membaca ayat suci Al-Quran.

Gerakan membaca yang dimulai dari setiap keluarga, rumah ibadah atau masjid menjadi basis penguatan kesadaran pentingnya literasi agama.

Itikaf sesungguhnya menepi dari hiruk pikuknya keramaian dunia. Bertasbih, berwitir, bertaubat, berhajat dan bertahajud, sesungguhnya membuktikan kalau manusia lemah dan hanya Allah SWT yang maha penolong.

Dalam perspektif sosiologis, Itikaf memiliki peran besar terutama mengembalikan semangat soliditas umat Islam.

Selain berdiam diri, berjamaah dan memanfaatkan sperdua malam pada malam ganjil di penghujung Ramadhan, Itikaf mampu membentuk ekosustem jamaah yang kuat sekaligus melahirkan energi fositif bagi umat Islam Indonesia.

Di penghujung akhir Ramadhan 1446 H, akan ditutup dengan Shalat Idul Fitri sebagai kunci utama pelaksanaan puasa Ramadhan.

Siapa saja yang berhak menerima toga kemenangan? Hanya mereka yang mampu menunaikan puasa selama sebulan, melaksanakan ibadah sunah, ibadah sosial selama ramadhan, maka mereka inilah yang berhak menerima Toga Kemenangan.

Berikutnya, segala prestasi ibadah Ramadhan 1446 H, dibutuhkan konsisten dan konsistensi.

Hanya dengan kedua pilar konsisten dan konsistensi, maka segala prestasi yang diraih di bulan Ramadhan ini, out putnya dibuktikan dengan melanjutkan dan mengerjakan di luar bulan suci ramadhan.

Itikaf, Epilog Ramadhan dan Toga Kemenangan adalah milik bagi mereka yang menjaga kesucian bulan Ramadhan di hari-hari berikutnya di luar bulan Ramadhan. Semoga.(*)

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved