Klakson
Libur
Sebab orang-orang nyatanya terus beraktifitas walau tak berurusan dengan dunia pekerjaannya.
Lipstik effect adalah kondisi perubahan gaya konsumsi masyarakat pada kondisi ekonomi tertentu.
Ia menilai masyarakat kini mencari hiburan yang terjangkau dalam rangka mendapatkan kebahagiaan.
Dan liburan merupakan salah satu keterjangakauan yang dimaksud. Namun benarkah begitu?
Apakah pasca liburan ekonomi masyarakat kita tetap terjangkau? Entahlah.
Libur tak lagi berurusan dengan menenangkan tubuh dalam ruang tempo tertentu.
Libur, tak lagi berkaitan dengan keterjangakaun ekonomi—sebagaimana teori Rhenald Kasali itu.
Libur, tak lagi berkaitan dengan kelas sosial, sebab semuanya termobilisasi untuk berlibur.
Dengan demikian, liburan kini sebenarnya berkait dengan hasrat yang membuncah untuk memuntahkan rasa. Rasa apa? Rasa puas yang sebenarnya tak punya titik klimaks pas.
Namun, ketika tabung gas langka, keindahan liburan tak ada maknanya lagi. Pemihakan negara dan pemerintahlah solusinya. Dimana negara? Kemana pemerintah? Kita berharap mereka tak liburan pula.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.