Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Uang Palsu di UIN

Siapa 3 DPO Uang Palsu UIN Alauddin Libatkan Andi Ibrahim? Kapolres Gowa Sebut Tak Termasuk ASS

Isu yang beredar, pengusaha Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) sebagai salah satu DPO kasus uang palsu UIN Alauddin. Namun Kapolres Gowa membantah.

Editor: Sakinah Sudin
Kolase Tribun Timur/ Sakinah Sudin
Kolase: Andi Ibraim tersangka kasus uang palsu di UIN Alauddin Makassar (Istimewa) dan Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak (Istimewa). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Polres Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) masih memburu tiga Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus uang palsu Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar yang melibatkan Andi Ibrahim.

Isu yang beredar, pengusaha Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) sebagai salah satu DPO kasus uang palsu UIN Alauddin.

Namun Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak membantah hal tersebut.

"Masih sama seperti kemarin 3 DPO. ASS ini belum DPO," kata AKBP Reonald Simanjuntak saat ditemui Tribun-Timur.com di  Mapolres Gowa, Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulsel, Rabu (25/12/2024). 

"Jadi ASS ini di luar dari 3 orang DPO," jelasnya.

Identitas dua DPO saat ini sudah dikantongi pihak kepolisian.

Ia memastikan sementara mengejar ketiga DPO itu.

AKBP Reonald Simanjuntak menambahkan pihaknya sudah melayangkan surat panggilan kedua terhadap ASS.

Pada pemanggilan pertama, ASS mangkir dari panggilan polisi sehingga penyidik melayangkan panggilan kedua.

"Sebagai penyidik maka sudah kita layangkan surat panggilan pemeriksaan kedua. Kami berharap yang bersangkutan (ASS) kooperatif agar segera didapatkan keterangannya," ujarnya.

Mantan Kasat Reskrim Polrestabes Makassar ini mengaku ASS merupakan orang yang berpendidikan sehingga diharapkan patuh terhadap hukum.

Apabila ASS kembali mangkir dari panggilan polisi, maka akan dilakukan penjemputan paksa.

"Kalau aturannya adalah panggilan pertama tidak datang panggilan kedua pun bisa kami jemput paksa dengan membawa surat perintah," kata AKBP Reonald Simanjuntak.

"Tetapi kami berharap beliau (ASS) lebih kooperatif," imbuhnya.

Lanjut AKBP Reonald Simanjuntak, keterangan ASS dianggap penting untuk memenuhi kebutuhan penyidik dalam kasus sindikat uang palsu UIN Alauddin.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved